Miris PT BAK Hanya Menjanjikan 3 bulan gaji Karyawanya Plus THR Natal Sebesar Rp 1,9 juta

oleh -1.1K views
oleh

MUARA TEWEH, HR – Lagi-lagi ingkar janji, pimpinan perusahaan sawit PT Berjaya Agro Kalimantan (BAK), Ediko, kembali ingkar janji. Perusahaan yang beroperasi di Kamawen, Kecamatan Montallat, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah ini, ternyata tidak mampu membayar gaji karyawan selama tiga bulan dan tunjangan hari raya Natal.

Sesuai janji perusahaan setelah aksi demo 21 Desember lalu, pertemuan dengan perwakilan karyawan dan SPSI difasilitasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM digelar Senin (7/1/2019) dengan agenda pembayaran gaji karyawan tiga bulan dan THR.

Ternyata pada pertemuan Senin, di Muara Teweh, Ediko sebagai pihak paling bertanggung jawab tidak tampak batang hidungnya. Ia justru mewakilkan kepada Manajer Kebun Edno Susadi dan tiga rekan lainnya.

Dari bawahan Ediko inilah, pihak terkait mendengar kesanggupan membayar hak karyawan Rp1,1 juta ditambah dana talangan Rp800 ribu yang pernah ditawarkan Desember lalu.

Tawaran ini mendapatkan tanggapan dari tiga perwakilan karyawan dan Ketua SPSI, Oloan B Sibarani. Bahkan Kadisnakertanskop Barut, Tenggara Teweng dan Kepala Bidang Tenaga Kerja, SD Aritonang, meminta kepastian kapan uang Rp1,9 juta bisa dibayarkan.

Pasalnya, PT BAK masih harus menunggu pembayaran TBS dari PT Antang Ganda Utama. Bidang Keuangan PT BAK, Binawati, harus beberapa kali keluar masuk ruangan untuk memastikan kapan transfer uang dari PT AGU.

Belakangan, PT BAK memastikan pembayaran Kamis (10/1/2019).

Tetapi perwakilan karyawan tidak bisa langsung menerima tawaran manajemen PT BAK, karena merasa kecewa dan sudah bosan dengan janji-janji terdahulu. Apalagi hak karyawan yang seharusnya dibayar berkisar Rp10 juta sampai dengan Rp12 juta per orang.

Hingga berita ini diturunkan, pukul 12.30 WIB, negosiasi masih berjalan. “Uang segitu jauh dari harapan kami, karena kami sudah berhutang ke berbagai tempat. Belum lagi untuk bayar biaya anak sekolah, uang Rp1,9 juta takkan cukup. Kami sudah sangat toleran kepada perusahaan,” ungkap karyawan bernama Dedi. mps

Tinggalkan Balasan