BALI, HR – Acara bedah buku tersebut berlangsung pada, Kamis 5 November 2015, di ruang sidang gedung Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Menurut I Wayan Ardika, buku dengan judul perajin pada masa Bali kuno merupakan hasil kajian terhadap sejumlah prasasti Bali kuno yang terkait dengan berbagai jenis hasil kerajinan, peran dan status perajin di masa lalu.
Lebih lanjut menurut Guru Besar bidang akreologi pada Fakultas Sastra Unud ini mengatakan, berdasarkan investigasi atas peninggalan arkeologi tidak kurang dari 22 jenis perajin yang berkembang di Bali ada abad IX hingga abad XI Masehi.
Adapun jenis produksi yang dihasilkan dapat digolongkan menjadi dua kategori yaitu komoditas untuk keperluan sehari-hari dan komoditas yang berfungsi sebagai kekayaan simbolik mengenai status sosial.
Buku dengan tebal 77 halaman tersebut ditulis bersama salah satu dosen Univeraitas Udayana, Profesor Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. dengan penyunting Jiwa Atmaja. Sementara undangan yang hadir diantaranya, Rektor Unud yang diwakili oleh PR II, Kepala Arkeologi Denpasar, Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Bali, NTB, NTT, Kepala Dinas Kebudayaan kota Denpasar, Kepala Musium Bali dan undangan lainya. ans
