MELAWI, HR – Pilkades Serentak dilaksanakan di sembilan desa yang ada di empat kecamatan dari duabelas kecamatan di Kabupaten Melawi, sebelumnya jauh-jauh hari Kapolres Melawi mengumpulkan semua Kapolsek untuk memaparkan situasi wilayah dan rencana pengamanan, terutama bagi kecamatan yang melaksanakan Pilkades. Informasi ini sangat penting untuk melakukan pemetaan sekaligus droping atau pelibatan anggota dalam memback-up pengamanan, Rabu (10/10/2018).
Dimungkinkan pemilihan Kepala Desa ini sarat dengan kepentingan politik dimana dalam waktu dekat ini (April 2019), juga akan dilaksanakan Pileg dan Pilpres tidak menutup kemungkinan ada calon-calon legislatif yang memanfaatkan pemilihan Kepala Desa untuk mencari pendukung.
Dalam pilkades, ada beberapa tahapan yang sudah dilalui dan pihak polri selalu memonitor kegiatan ini, adapun desa-desa di Kabupaten Melawi yang melaksanakan pemilihan Kepala Desa Kecamatan Nanga Pinoh Desa Poring, Kecamatan Ella Hilir Desa Nanga Ella dan Desa Jabai, Kecamatan Belimbing Hulu Desa Tiong Keranjik, Desa Junjung Permai dan Desa Nanga Raya, Kecamatan Sokan Desa Sijau, Desa Nanga Ora dan Nanga Sokan.
Tampak personil polri melakukan pengamanan saat pemungutan suara di tiap-tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS. Kehadiran pihak Kepolisian di TPS ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan tertib di sekitar TPS selama proses pemungutan suara. Sudah menjadi tugas dan fungsi Polri untuk menciptakan dan menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif.
Potensi gangguan keamanan saat pemungutan suara di TPS bisa saja terjadi, oleh sebab itu sangat perlu diantisipasi sedini mungkin, salah satunya dengan menghadirkan personil Kepolisian yang berseragam untuk menciptakan Pilkades serentak ini berjalan aman dan kondusif. Sudah menjadi tugas dan fungsi kita sebagai aparat Polri untuk menciptakan dan menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif.
Kapolres Melawi AKBP Ahmad Fadlin, SIK, MSi melalui Kabag Ops Polres Melawi AKP Sofyan, menyampaikan, pengamanan juga sudah dilakukan sejak masa kampanye oleh personil polsek yang wilayah hukumnya melaksanakan Pilkades. Penanganan keamanan dilakukan dengan pendekatan kepada masyarakat dan mengikut sertakan pihak terkait.
“Pengamanan pilkades akan kami laksanakan sampai kondisi benar-benar kondusif, mulai dari TPS sampai nanti selesai penghitungan surat suara atau sampai situasi dinilai kondusif, jadi akan kita kawal terus sampai tuntas,” ujarnya.
Namun sehebat apapun aparat keamanan jika tidak didukung masyarakat, maka pelaksanaan tugas di lapangan tidak berjalan maksimal. Masyarakat diharapkan untuk menyalurkan hak pilihnya. Artinya, sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada. Tidak terprovokasi dan menjadi provokator dengan menyebarkan isu-isu yang tidak benar. Jangan jadikan Pilkades ajang perjudian. Ketika ini diketahui, kami akan mengambil tindakan tegas.
“Pilkades adalah pesta demokrasi untuk memilih pemimpin. Untuk itu pesta ini tidak boleh dinodai oleh hal-hal yang melanggar hukum,” tegasnya. abd
