Menprin Airlangga: Produk Tenun Harus Jadi Andalan

oleh -454 views
oleh
JAKARTA, HR – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menginginkan Produk tenun khas Indonesia harus menjadi andalan, mengikuti jejak batik yang telah lebih dulu dikenal dunia.
Demikian diminta Menteri Keinginan Airlangga ini diutarakannya pada `Pameran Wastra Tenun Nusantara` di Jakarta, Selasa (9/8). Ia meyakini produk ini adalah salah satu industri kreatif yang harus didorong ke tingkat dunia. 
“Sesudah batik, tenun harus menjadi andalan Indonesia. Apalagi tenun ini tersebar di banyak provinsi Indonesia yang memiliki ciri masing-masing,”ucap Airlangga. 
Menteri Perisdustrian tak lupa mengimbau para perajin industri kecil dan menengah (IKM) tenun untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya alam sekitar, baik yang di dapat dari kebun maupun pekarangan rumah. Karena bahan di sekitar perajin tersebut dapat dikembangkan menjadi bahan baku utama, mulai untuk kapas hingga bahan pewarna alami. 
“Upaya ini akan kami fokuskan, yakni penggunaan bahan baku produksi tenun secara swadaya,” katanya. 
Pameran yang diselenggarakan oleh Kemenperin bekerjasama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Dekranas Mufidah Jusuf Kalla.
Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya Kemenperin fokus mendorong pertumbuhan dan pengembangan IKM tenun di dalam negeri melalui berbagai pembinaan. Mulai bimbingan teknis, bantuan start-up mesin peralatan, pemberian dampingan tenaga ahli, hingga pemasaran.
“Seiring teknologi pembuatan tenun yang sudah semakin baik, peluang pasar produknya akan kita dorong untuk bisa masuk ke pasar internasional,” janji Airlangga.
Dikatakannya, tenun sejauh ini dibuat dalam berbagai warna, corak, dan ragam hias yang memiliki keterkaitan erat dengan kepercayaan, lingkungan alam, serta menjadi bagian penting yang merepresentasikan budaya dan nilai sosial yang berkembang di tanah air. 
Selain itu dalam segi fungsi, tenun pun memiliki beragam kegunaan antara lain sebagai busana upacara adat, mahar dalam perkawinan, maupun sebagai penunjuk status sosial. Sementara itu, potensi tenun tersebar di wilayah Indonesia, seperti adanya kain tenun ulos di Sumatera Utara, tenun troso di Jepara, tenun endek di Bali, hingga tenun rote di Nusa Tenggara Timur.
“Kreativitas para perajin tenun yang tersebar di nusantara itu, seyogyanya menghasilkan disain berciri khas dalam suatu corak budaya nasional,” sebut Menprin Airlangga. nargo


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan