Kesbangpol Garut Imbau Pertahankan Budaya Lokal

oleh -555 views
oleh
GARUT, HR – Seiring dengan kemajuan teknologi globalisasi arus pertukaran budaya hingga lunturnya kebanggaan terhadap budaya lokal sangat berdampak terhadap ketahanan bangsa/nasional, guna menghadapi dan mengatasi segala tantangan. Hambatan serta ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar secara langsung maupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara.
Rabu (22/4), Kesbangpol Kabupaten Garut menggelar acara seminar ketahanan budaya lokal bersama ratusan para siswa/siswi SMA 1 Garut dengan menampilkan seni tradisional pencak silat.
Dalam sambutan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Garut, Asep Suparman mengatakan ketahanan bangsa merupakan bagian dari diri dalam mengembangkan kemampuan, pengembangan diri merupakan bentuk perwujudan dari aktualisasi diri, yaitu proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Setiap individu mempunyai kekuatan yang bersumber dari dirinya, namun, kata Asep, banyak orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa, merasa dirinya tidak berguna dan tidak mampu mencapai aktualisasi diri.
Setiap orang harus mempunyai keyakinan dasar dalam pengembangan dirinya, yaitu ia mau berubah, ia harus berubah, ia dapat berubah. Oleh karena itu, pengembangan diri memerlukan kesadaran dan motivasi untuk berubah tanpa menghilangkan nilai kearifan budaya lokal masyarakat.
Asep menambahkan, dengan mengenalkan seni-seni budaya tradisional secara dini, setidaknya dapat menjadikan suatu pemahaman budaya lokal unggulan (daya tarik) sekaligus menjadikan animo kebanggaan kepada para pelajar dalam mencintai budaya sendiri (lokal).
Kegiatan seminar ini akan dilaksanakan secara kontinue kepada masyarakat khususnya kepada para generasi muda yang nantinya menjadi para penerus harapan bangsa dan Negara.
Asep berpesan, agar tidak melupakan bahasa, adat/ budaya sendiri walaupun seni budaya nasional tersisihkan dalam himpitan serbuan budaya luar yang masuk dan lebih menarik. ■ deni

Tinggalkan Balasan