Ini dia Hasil Kunjungan Bupati Natuna ke Eropa

oleh -1.2K views
oleh
Bupati Natuna sedang memaparkan potensi Natuna di hadapan para peserta Forum Ekonomi Eropa

NATUNA, HR – Perjalanan Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal, ke Eropa beberapa waktu lalu, sempat mengundang kontroversi di tengah masyarakat.

Berita hangat ini juga ramai diperbincangkan di grup facebook berita Natuna, para anggota grup pun memiliki pandangan masing-masing terkait keberangkatan Hamid Rizal ke Benua Biru tersebut.

Bagi mereka yang kontra, keberangkatan orang nomor 1 di Pemda Natuna ini, terkesan hanya jalan-jalan semata dan pemborosan anggaran. apalagi ditengah krisis anggaran yang menimpa Pemda Natuna.

Sedangkan bagi mereka yang pro, menganggap hal ini merupakan prestasi bagi pimpinan daerah, sekaligus kesempatan mengenalkan natuna di kancah internasional.

Terlepas dari itu semua, Bupati Natuna mendapatkan kehormatan sebagai satu-satunya perwakilan daerah di Indonesia, untuk memberikan pemaparan tentang potensi daerah, dalam rangka promosi investasi pada kegiatan Rapat Koordinasi Bidang Investasi dan Ekonomi di wilayah Eropa.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London, yang merupakan bagian dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“15 jam perjalanan udara yang di tempuh ke swiss, kalau bukan untuk kesempatan penting mempromosikan natuna, saya tidak akan sanggup menempuh perjalanan sejauh itu,” ujar Hamid Rizal, dalam sambutannya usai melantik pejabat di Gedung Sri Srindit Natuna, Kamis (16/8).

Hamid Rizal menerangkan, kunjungannya ke eropa sebagai narasumber untuk memaparkan potensi natuna sebagai daerah perbatasan yang berada di kawasan strategis, yakni Laut Cina Selatan.

Dibidang perikanan misalnya, investor di eropa tertarik untuk memasok ikan tongkol kecil dari Natuna. Sayangnya, kata Hamid Rizal, untuk mengekspor ikan langsung ke eropa, Natuna harus memiliki fasilitas berupa exit-entry point dan Bandara Internasional.

“Di sana ada investor yang tertarik untuk mengekspor ikan tongkol kecil dari Natuna. Sayangnya, kalau sekarang kita musti lewat Batam atau Singapore dulu untuk ekspor ikan ke eropa, karena di Natuna belum ada exit-entry point dan bandara internasional,” tutur Hamid Rizal.

Namun, lanjut Hamid, Kedutaan Besar Indonesia di Eropa akan menyampaikan permasalahan tersebut ke pemerintah pusat agar segera didapatkan solusinya.

Sedangkan di sektor pertanian dan perkebunan, Hamid Rizal mengatakan, saat dirinya menyambangi kedutaan besar di London, Inggris, terdapat investor yang siap membeli sabut dan tempurung kelapa.

“Waktu saya di london, ada juga investor yang mau membeli sabut dan tempurung kelapa, saya bilang di Natuna banyak. Tapi dia bilang harus tersedia 6000 ton, kalau segitu untuk Natuna belum dapat memenuhi. Kecuali semua kelapa di Kepulauan Riau di kumpulkan,” kata Hamid.

Menurut Hamid, usai kunjungannya ke Eropa, nantinya kedutaan besar Indonesia juga akan memfasilitasi pertemuan Pemda Natuna dengan Investor Eropa, yang akan datang untuk melihat langsung potensi Natuna. fian

Tinggalkan Balasan