Dua Kelompok Ormas Bentrok di Depan Kantor Kecamatan Pinang Tangerang

TANGERANG, HR – Bentrokan dua kelompok organisasi masyarakat (Ormas), yang berbaju serba hitam dan merah, terjadi didepan kantor Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jumat (7/8/2020) pagi.

Bentrokan itu terjadi, karena disebabkan sengketa lahan milik PT Tangerang Matra RE, seluas kurang lebih 45 Hektar, di RT04 RW03, Kampung Kunciran Jaya, Kelurahan Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, yang telah berproses di Pengadilan Negeri Tangerang.

Rencananya akan dilakukan eksekusi lahan seluas puluhan hektar tersebut, oleh pihak Darmawan, yang  dibantu sekelompok massa berpakaian warna merah. Akan tetapi, saat hendak mengeksekusi lahan, ratusan orang berbaju hitam dari gabungan berbagai ormas, menghadang di lokasi lahan,” ujar Nisom Supandi warga RT04 RW 03, Kampung Kunciran Jaya.

Akibatnya, terjadi benturan di antara mereka. Untung saja, pihak kepolisian yang dibantu  TNI tiba di  lokasi, sehingga bentrokan tersebut tidak berlangsung lama.

Saat dikonfirmasi HR, Kabag Oprasional Polres Tangerang AKBP Ruslan, melalui WhatsAap, komentar Kapolres Metro Kota Tangerang, Kombes Pol Sugeng Hariyanto, menyayangkan peristiwa bentrok antar dua kubu ormas yang terjadi di depan Kantor Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

“Saya sudah sampaikan ke Ketua Pengadilan Tangerang dan saya sudah bersurat resmi, untuk menunda pelaksanaan eksekusi. Karena selain faktor keamanan dan mencegah terjadinya bentrok kembali terjadi. Lalu faktor kedua adalah adanya surat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), yang menyatakan objek pembebasan lahan masih berpotensi bersengketa dan itu berpotensi memicu kerawanan,” ujar Sugeng Hariyanto.

Pihak Kepolisian sendiri meminta masyarakat tenang dan tidak terprofokasi, dengan aksi yang tadi siang terjadi, untuk mencegah bentrok terjadi kembali, yang berpotensi menimbulkan masalah keamanan dan minta pula kepada pihak yang berseberangan agar duduk berdiskusi untuk mencegah masalah keamanan.

“Ada yang kita amankan kasusnya berbeda, berkaitan dengan senjata tajam, ada beberapa menurut laporan, yang diamankan. Namun kita masih periksa dahulu, guna memastikan pelakunya agar tidak menimbulkan potensi kericuhan menjadi lebih besar lagi,” tutup Sugeng Hariyanto. didit/agus