PANGKALPINANG, HR – Penyelesaian polemik seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Prov.Kep.Babel) akhirnya menemukan titik terang, hal ini tampak setelah Penjabat (Pj) Gubernur Kep. Babel Suganda Pandapotan Pasaribu hadir langsung untuk mendengarkan pendapat dan masukan sejumlah pihak, dalam agenda audiensi bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kep. Babel dan tim seleksi Paskibraka di Ruang Batu Rakit, Rumah Dinas Gubernur, Senin (12/06/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kep. Babel selaku koordinator seleksi mendapat kesempatan terlebih dahulu untuk menjelaskan alur kronologi seleksi Paskibraka serta permasalahan yang terjadi, dijelaskan oleh Yudiansyah, selaku Sub Koordinator Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Bakesbangpol Kep. Babel, terpilihnya Bunga sebagai utusan Paskibraka di tingkat nasional telah melalui proses seleksi sesuai dengan aturan yang berlaku, ia menjelaskan bahwa provinsi hanya menyampaikan kandidat, yang mana dalam kandidat tersebut secara urutan adalah Sepvira dan Bunga, sementara kewenangan untuk menentukan siapa yang terpilih ada di tangan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
“Semua proses telah kita lakukan dan semua sesuai dengan ketentuan, dari berbagai tahapan seleksi sudah kita dapatkan empat kandidat (Putra dan Putri) dan selanjutnya adalah kewenangan BPIP,” ucapnya.
Menanggapi penjelasan Yudiansyah, Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Wahyu Nugraha didampingi Sersan Kepala (Serka) Hananto mengoreksi beberapa hal prinsip yang menurutnya menyebabkan polemik seleksi Paskibraka ini terjadi, dirinya selaku tim seleksi Paskibraka menjelaskan bahwa berdasarkan petunjuk teknis (juknis) yang ada, kewenangan untuk menentukan utusan Paskibraka asal provinsi di tingkat nasional bukan berada di tangan BPIP, ia menambahkan proses seleksi yang diinput secara online tersebut menampilkan utusan Paskibraka berdasarkan peringkat, bukan kandidat. Hal ini menjadikan nama Sepvira adalah utusan Paskibraka berdasarkan hasil seleksi yang telah dilakukan, sementara Bunga sebagai cadangan.
“Tim seleksi mengusulkan Sepvira, kemudian diikuti cadangannya, sebab tidak ada di dalam juknis itu menyebutkan kandidat, yang ada adalah peringkat, satu sebagai calon Paskibraka nasional, satu sebagai cadangan Paskibraka nasional,” tegasnya.
Perbedaan pemahaman terhadap aturan tersebut ditanggapi Pj Gubernur Suganda sebagai sesuatu yang harus ditemukan kebenarannya, ia menjelaskan kehadirannya dalam pertemuan tersebut untuk menjadikan terang permasalahan serta menghadirkan penyelesaian, ia menambahkan tidak akan segan untuk menindak tegas siapapun yang dengan sengaja telah menyalahi aturan sehingga polemik ini terjadi.
“Kita ingin supaya tidak ada rumor macam-macam yang beredar, kita di sini untuk membuat clear semuanya, semoga tidak ada yang bermain dalam hal ini, Saya selaku Pj Gubernur dan Pejabat Pembina Kepegawaian akan tindak tegas,” ucap Pj Gubernur.
Lebih lanjut Pj Gubernur Suganda seusai mendengarkan keseluruhan kronologi masalah, dirinya yang juga merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ombudsman RI tersebut memutuskan untuk melakukan klarifikasi secara langsung serta mengajukan permohonan peninjauan kembali hasil seleksi Paskibraka nasional dari Kep. Babel kepada BPIP. Langkah penyelesaian yang dilakukan Pj Gubernur tersebut mendapatkan sambutan riuh tepuk tangan dari audiens yang setuju untuk menyelesaikan polemik yang terjadi.
“Tolong ini semua dicatat, kita ajukan surat peninjauan ulang, kita klarifikasi langsung seperti apa seharusnya, tanggal 15 (Juni) nanti saya ke Jakarta, kita temui langsung BPIP untuk menyelesaikan ini”, ucapnya.
Ketua KNPI Prov.Kep.Babel, Remil Yanus mengapresiasi langkah Pj Gubernur untuk meminta BPIP meninjau kembali hasil seleksi Paskibraka, dirinya berpendapat hal tersebut membuat terang solusi polemik yang terjadi, terlebih atensi Pj Gubernur untuk mengawal langsung penyelesaian polemik ini ke BPIP yang dianggapnya sebagai langkah yang memang diharapkan.
“Kami sangat mengapresiasi sekali langkah Pj Gubernur, beliau telah membuat masalah ini menjadi terang benderang, terutama untuk melakukan penyelesaian langsung ke BPIP, ini memang seperti yang kita harapkan, KNPI siap untuk mengawal, tujuan kami bukan untuk meloloskan siapa dan tidak meloloskan siapa, tujuan kami adalah agar seluruh rangkaian seleksi ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tanpa intervensi siapapun,” tegasnya.
Audiensi yang juga menghadirkan Kepala Bakesbangpol kabupaten/kota tersebut tidak hanya membicarakan tentang penyelesaian polemik hasil seleksi, tetapi juga bersama-sama turut membicarakan antisipasi dampak dan pengaruh terhadap mental dan psikis yang dialami Bunga dan Sepvira, yang belakangan namanya santer disebutkan berbagai media, disampaikan Kepala Bakesbangpol Kota Pangkalpinang Donal Tampubolon dirinya meminta kepada awak media untuk tidak membangun narasi yang memojokkan siapapun.
“Kita perlu pikirkan dampak mental dan psikisnya, saat ini Bunga mendapatkan image seolah dirinya yang telah berbuat curang, padahal ia tidak memikirkan hal lain selain hanya berupaya yang terbaik untuk lolos ke nasional,” ucapnya.
Saat mendatangi BPIP nanti Pj Gubernur Suganda akan didampingi oleh tim seleksi serta perwakilan KNPI dengan harapan akan ada solusi terbaik untuk menyelesaikan polemik hasil seleksi Paskibraka Prov.Kep.Babel di tingkat nasional. agus priadi