TAKALAR, HR – Terkait dengan pembagian sembako yang di keluarkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Takalar yang diberikan kepada warga lingkungan Sabintang sebanyak tiga puluh dua orang menuai protes pasalnya warga menganggap pembagian tersebut pilih kasih dari pendata seperti yang di ungkapkan oleh Daeng Sayu hanya berjarak dua puluh meter dari kantor Lurah Sabintang tetapi mengaku sama sekali tidak pernah mendapat bantuan selama tinggal di kelurahan tersebut.
Kemudian daeng Sayu hanya tinggal di perumahan sekolah suaminya pekerja serabutan tidak mempunyai sawah ataupun kebun hanya mengandalkan hidupnya dari pendapatan suaminya yang tak menentu.
Ilham kepala kelurahan Sabintang menjelaskan bahwa sembako yang di bagi adalah hasil dari perifikasi data Dinas Sosial yang disetujui hanya tiga puluh dua orang itulah yang di bagi kepada yang terdaftar namun masih ada data susulan yang di kirim ke Dinas Sosial melalui pendataan lewat kepala lingkungan.
Salah paham warga terjadi karena dia anggapnya sembako yang di bagi dari Dinas Sosial adalah yang terdampak Covid-19 sehingga menimbulkan kekisruhan sampai ada tudingan pemerintah tebang pilih tetapi setelah ada penjelasan dari pihak kelurahan masyarakat ahirnya mengerti dan menunggu pembagian susulan. natsir tarang
