Tak Ada Fogging: DBD Berkembang Biak di Wilayah RT 7/16 Kapuk

oleh -461 views
oleh
JAKARTA, HR – Demam berdarah atau demam dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Saat ini, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut telah menjadi wabah yang mematikan di DKI Jakarta.
Di Kota Adm Jakarta Barat, hampir setiap rumah sakit ada pasien DBD. Walau demikian, pihak Kelurahan dan Puskesmas setempat kurang mengantisipasi agar virus tersebut tidak makin meluas.
Salah satu wilayah yang banyak memakan korban DBD adalah Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Kota Adm Jakarta Barat. Berdasarkan pantauan HR di wilayah RT 7 RW 16 Kelurahan Kapuk, sedikitnya sembilan warga terjangkit DBD dan mendapat pertolongan dari RSUD Cengkareng. Namun, satu diantara itu meninggal dunia. Di wilayah itu, ada juga satu keluarga yang bergantian keluar masuk rumah sakit akibat DBD.
Hal ini seharusnya menjadi perhatian Sudin Kesehatan Kota Adm Jakarta Barat, khususnya Kelurahan Kapuk. Pasalnya, walau sudah ada korban meninggal dunia, wilayah RT 7 RW 16 tidak pernah dilakukan fogging. akibatnya, virus DBD yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti makin berkembang biak.
Bukan itu saja, salah satu pengurus RT setempat pun pernah terkena wabah tersebut, dan sebagai bentuk kepedulian kepada warga bahwa pengurus RT sudah pernah mengajukan permohonan kepada pihak kelurahan untuk dilakukan fogging, namun permohonan itu tidak pernah dikabulkan.
Kornel Naibaho, warga Pasar Dangdut RT 7 RW 16, mengatakan, seharusnya RSUD Cengkareng selaku rumah sakit yang memberikan pertolongan medis kepada pasien DBD lebih tanggap mengkoordinasikan persoalan ini ke Kelurahan setempat maupun Kecamatan dan Sudin Kesehatan.
“Saya tidak tahu siapa yang ‘tidur’, apakah RSUD Cengkareng, apakah pihak kelurahan/kecamatan, atau pihak Sudin Kesehatan? Data pasien DBD yang terinput di RSUD Cengkareng seharusnya langsung dikoordinasikan ke pihak terkait agar di domisili pasien segera dilakukan fogging, agar wabah tersebut tidak meluas. Tapi kenapa di wilayah RT 7 RW 16 Kelurahan Kapuk sudah lebih kurang sembilan orang terjangkit DBD, sampai saat ini belum ada fogging? RT sudah melakukan koordinasi ke Kelurahan, tapi tidak ditanggapi. Apakah berapa orang lagi yang harus meninggal akibat DBD, agar instansi terkait itu segera melakukan fogging?” tegasnya.
Kornel berharap agar Walikota Jakbar, Anas Effendi untuk segera menindaklanjuti masalah sosial ini. “Bila perlu Bapak Walikota merekomendasikan kepada Gubernur DKI untuk memecat oknum-oknum PNS nakal yang tidak peduli wilayahnya,” tegas Kornel. didit


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan