Ritual Wara Mengantar Roh Leluhur ke Lewu Tatau

oleh -778 views
Ritual Wara Mengantar Roh Leluhur ke Lewu Tatau.

MUARA TEWEH, HR – Upacara adat dan ritual wara yang sedang berlangsung di Desa Hajak, Kec Teweh Baru, Kab Barito Utara, Kalimantan Tengah berjalan hikmat, tertib dan aman. Acara yang akan berlangsung selama satu minggu ini, diisi dengan tari-tarian dan kegiatan ritual adat lainnya.

Damang (pemangku adat) Gunung Purei, Sahayuni, Senin (01/07/2019) yang juga Kandong Wara, menjelaskan, bahwa wara yang dilangsungkan selama satu minggu adalah untuk memanggil roh para leluhur (roh kelelungan wara).

”Tujuh roh leluhur yang dipanggil akan turun ke tempat penyemaian, sementara nantinya pada acara puncak kegiatan berupa penombakan kerbau sebagai rangkaian ritual untuk mengantar kembali  arwah para leluhur dengan Benawa ke Lewu Tatau,” katanya.

Lanjut Sahayuni, tugas Kandong wara setelah pander jempa secara adat, berupa penyerahan penyemaian atau sesajen-sesajen, barulah kandong membaca mantra, memanggil atau membangunkan, melantik beras menjadi luing buyas, kemudian memanggil roh kelulangan wara. “Terakhir memanggil roh-roh yang akan diwarakan yang disebut liau,” jelas Sahayuni.

Sementara, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kab Barito Utara, Junio Suharto menyatakan, bahwa ritual adat wara dapat dilihat dari dua aspek, aspek sosial (penghormatan kepada para leluhur), aspek ritual yaitu memanggil kembali roh para arwah untuk berkumpul dengan keluarga. “Kami hadir di acara wara yang memenuhi persyaratan dan ketentuan,” sebutnya.

Sariono, Kepala Desa Hajak, mengatakan, bahwa pihaknya sudah dipersiapkan dengan matang, terutama menyiapkan, petugur, kerbau, babi dan blontang serta benawa. Tujuh arwah leluhur yang dibuatkan acara wara adalah, lanyes, punding, beong, dengot, leno, sopia dan waner. mps

Tinggalkan Balasan