LANDAK, HR – Samuel, SE, M.Si, Pj Bupati Landak Prov Kalimantan Barat, berjanji akan panggil pimpinan PT. Gemilang Sawit Kencana (GSK) kaitan dugaan tidak melaksanakan poin – poin mediasi.
Mediasi dimaksud adalah mediasi antara managemen PT GSK dengan karyawannya yang menuntut hak sesuai regulasi yang berlaku.
Mediasi pada tanggal 9 September 2022 tersebut, dilaksanakan di Aula Dinas Perkebunan daerah itu dan difasilitasi langsung oleh Kadis Perkebunan Kab Landak.
Ketika itu hadir langsung menagemen PT GSK, forum karyawan PT GSK, Forkopimcam Sengah Temilah dan sejumlah Kepala Desa, lokasi PT GSK.
Hal ini disampaikan Sukardi perwakilan karyawan PT GSK pada mediasi itu kepada HR usai menghadap Pj Bupati Landak 21 Maret 2024 lalu.
Sukardi mengatakan, pihaknya nekad menghadap Pj Bupati setelah memperhatikan manageman PT GSK abai atas poin poin mediasi tahun 2022 lalu.
Syukurlah, Pj Bupati merespon keluhan kami karyawan PT GSK dan berjanji segera memanggil pimpinannya, sambung Sukardi.
Sukardi mengungkapkan, bahwa kepada Pj Bupati disampaikan fakta sejumlah besar karyawan PT GSK tidak jelas statusnya dan haknya.
Tidak ada surat kontrak dan apakah di ikutsertakan di BPJS kesehatan, ketenaga kerjaan – pun tidak pernah dijelaskan manageman perusahaan.
Padahal sudah ada yang capai 7 – 8 tahun sebagai karyawan disana, lanjutnya.
Inilah pemicu maka kami karyawan minta mediasi ke pemkab Landak tahun 2022 tapi nyatanya tidak dilaksanakan hingga 2024 ini.
Ada dalam mediasi poin 4 tentang tenaga harian lepas supaya dibuat kobtrak pun tidak dibuat perusahaan.
Pada poin 7 karyawan yang belum didaftarkan sebagai peserta BPJS sama tidak dilaksanakan.
Jadi, dugaan kami kepada PT GSK, mediasi itu hanya supaya karyawan tenang sementara saja.
Mudah mudahan Pj Bupati Landak benar benar panggil pimpinan PR GSK sehingga terkuak status 900 san karyawan disana, akhir Sukardi.lp
