Peminat Takut Tender di Bagian Umum Jakbar

oleh -445 views
oleh
Taman yang kering tak terawat, (inzet:) selokan air yang juga tak terawat
JAKARTA, HR – Kenaikan kurs dollar dan rasa takut ternyata membawa dampak gagalnya berbagai pengadaan yang direncanakan Bagian Umum Kota Adm Jakbar.
Anggaran yang tersedia sejak awal tidak bisa mengimbangi terhadap harga barang di pasar yang melambung tinggi. Selain itu, keengganan minat tender dari pihak ketiga juga disebabkan sistem yang diterapkan Pemprov DKI dapat mengancam kenyamanan dalam mengelola APBD.
Tidak terserapnya anggaran di Bagian Umum Kota Adm Jakbar menyebabkan berbagai sarana dan prasarana di Pemko Jakbar terlihat tidak terawat. Seperti Taman terlihat kering krontang karena tidak disiram, saluran got mampet hingga menimbulkan bau menyengat, AC yang tidak dingin, plapon yang rusak akibat rembesan AC, dan toilet maupun closed yang jarang dibersihkan.
Tidak terawatnya sarana dan prasarana dilingkungan Pemko Jakbar jelas bertolak belakang dengan misi visi Pemprov DKI yang selalu mengedepankan budaya kerja, hidup bersih dan sehat, dan pelayanan masyarakat yang maksimal.
“Saya jijik buang air di sini, jorok,” ujar Steven, nasabah Bank DKI yang terletak di gedung B Pemko Jakbar.
Menyikapi itu, Senin (5/9), Kepala Seksi Rumah Tangga Bagian Umum dan Protokol Jakbar, H Ahmad Hidayat, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa rekanan tidak berminat mengikuti tender di Bagian Umum karena harga terhadap barang yang diminta ternyata tidak sesuai dengan harga hasil perencanaan.
“Terkait kebersihan dan perawatan kamar mandi atau toilet saat ini, anggaran untuk perawatan belum turun, sekalipun turun masih belum bisa dipergunakan, karena para peserta tender tidak mau mengalami kerugian,” jelas Ahmad.
Dikatakan Ahmad Hidayat, para rekanan itu bekerja dengan tujuan mencari untung, dan Gubernur tidak melihat dari sisi itu. Akibat kurs dollar yang tidak stabil, berdampak pada tidak adanya minat dari pihak ketiga untuk menjadi peserta tender.
“Jadi pekerjaan kita mandeg semua,” ujar Ahmad Hidayat. ■ didit/kornel

Tinggalkan Balasan