SINTANG, HR – Yohanes Rumpak–Syarifuddin, Pasca diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang ke 2, pada Pilkada Sintang Kalimantan Barat (9/12/2020) lalu, pasangan itu kemudian berstatemen, Pilkada Sintang sarat kampanye hitam dan akan aktif mengawasi pembangunan Sintang semua sektor lima tahun kedepan.
Pembangunan dari manapun sumber dana/biaya pembangunannya, APBD maupun APBN.
“Kami akan terjun langsung kepalangan melihat langsung pembangunan dimaksud, sejauh itu arti komitmen pengawalan dan pengawasan pasangan kami” ujar Yohanes Rumpak (20/1/2021) kepada HR.
Yohanes menyatakan, tidak mengomentari keputusan KPU karena dirasakan tidak ada gunanya, namun pihaknya menghargai demokrasi.
Meski pasangan kami sudah dinyatakan KPU sebagai pemenang ke 2, kami tidak protes, sambungnya.
Namun terhadap masyarakat Sintang/pendukung kami jauh lebih penting mengabarkan bahwa pasangan Mandau Mengkilat (MM) akan melakukan pengawalan dan pengawasan pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah ini, setidaknya konsisten lima tahun kedepan, lanjutnya.
Yohanes–Syarifuddin menyatakan, pilkada Sintang sarat catatan hitam, bukan omong kosong, ada bukti dan faktnya.
Diantaranya adalah, banyak TPS tidak cukup surat suara, selebaran fitnah yang merugikan pasangannya hingga pelakunya sekarang sudah jadi tersangka di Polda Kalbar.
Kemudian, kampanye hitam semisal pihak lawan selalu mengatakan bahwa pasangannya (MM) masih usia muda dan masih banyak lagi kecurangan lainnya termasuk bau monei politik.
Maka itu statemen kami tidak mengomentari keputusan KPU, hanya saja berpesan kepada penguasa Sintang kedepan jangan menyakiti pendukung MM dalam segala bentuk, pesannya.
Singkat dan tegas, Yohanes–Syarifuddin menuturkan bahwa pihaknya peroleh suara 99 ribu lebih pada pilkada Sintang 2020, murni karena dikunjungi dan faktor kenal, karena itu pasangannya akan membalas dukungan masyarakat tersebut dengan komitmen dan konsisten lakukan pengawasan pembangunan Sintang disegala bidang, ujarnya. mr/js
