Curah Hujan Tinggi, Jajaran Pemkab Sintang dan Forkopimda Gelar Rapat Koordinasi

oleh -165 views
oleh

SINTANG, HR – Menyikapi kondisi cuaca ekstrim yang akhir-akhir ini berpotensi terjadinya curah hujan lebat, dan beberapa Kecamatan di Kabupaten Sintang sudah terjadi banjir. Pemerintah Kabupaten Sintang Kal-Bar menggelar Rapat Koordinasi di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang pada Senin, 8 Agustus 2022.

Rapat dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah dan dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang, Dandim 1205 Sintang Letkol Inf. Kukuh Suharwiyono, Kajari Sintang Porman Patuan Radot, Kepala BMKG Sungai Tebelian Supriyadi dan Wakapolres Sintang Wiwin Samsul Arifin.

Yosepha Hasnah menjelaskan Rapat dilaksanakan mengingat terjadi banjir besar di Kabupaten Kapuas Hulu,  Melawi dan beberapa Kecamatan di Kabupaten Sintang sehingga kita perlu melakukan rapat lintas instansi di Kabupaten Sintang.

“Saya minta semua pihak tetap waspada. Penyaluran bantuan juga harus hati-hati. Bantuan yang mendekati expired agar segera dibagikan kepada masyarakat miskin. Kalaupun akan digunakan, saya minta ada berita acara dan disaksikan penegak hukum,” terang Yosepha Hasnah.

“Tahun depan kita akan merevisi RTRW Kabupaten Sintang. Soal normalisasi sungai sudah ada  berkirim surat ke pemerintah pusat. Soal rencana bantuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat saya minta Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sintang untuk berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Kalimantan Barat,” terang Yosepha Hasnah.

Supriyadi Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sungai Tebelian menyampaikan kondisi iklim dipengaruhi banyak dinamika udara seperti el nina dan la nina.

“Prediksi BMKG sampai awal 2023 masih normal. Wilayah Kabupaten Sintang juga masih normal curah hujannya. Sampai Oktober 2022 ada curah hujan tinggi, tapi berbeda dengan curah hujan sewaktu banjir besar tahun lalu. Karhutla masih aman untuk tahun ini karena curah hujan tinggi. Dan hujannya akan sering kali terjadi pada malam hari,” beber Supriyadi.

Peluang terjadinya Bantingsor sangat mungkin terjadi. Ambalau, Serawai, Kayan Hulu, Kayan Hilir wajib waspada karena kondisi curah hujan diatas normal di bulan Agustus 2022. September dan Oktober 2022 curah hujan masih diatas normal. Hanya saja kondisi tidak se ekstrim tahun lalu saat bencana banjir.

“November 2022 malah curah hujan menurun. Kalau prakarsa cuaca, kami hanya bisa menganalisis untuk 7 hari Kedepan. Puncak musim hujan akan terjadi pada Oktober 2022,” tambah Supriyadi.

Bernhard Saragih Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang menjelaskan anomali cuaca yang terjadi membuat kami waspada.

“Kondisi banjir di perhuluan sudah mulai surut. Kita di Kota Sintang siaga. Stok bantuan masih ada, masih bisa membantu jika terjadi bencana yang ringan. Kami juga menghimbau agar masyarakat waspada pohon tumbang dan banjir. Untuk penetapan status, banyak persyaratannya. Meskipun sudah ada wilayah kita yang terkena banjir. Saat ini kita anggap masih normal,” terang Bernhard Saragih.

Saat ini di Kabupaten Sintang terjadi hujan dan cuaca panas. Kami terus melakukan edukasi soal karhutla ini kepada masyarakat.

Setina Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa masih ada stok sembako untuk bantuan bencana dan bahkan ada yang sudah kami berikan kepada Kecamatan.

“Kami sudah mendroping stok bantuan tempunak dan sungai tebelian sampai sekarang belum ambil stok sembako untuk lambung sosial untuk Kecamatan. Untuk Kecamatan lain sudah ambil stok sembako untuk lumbung pangan bahkan ada yang sudah mulai menggunakan stok sembakonya,” terang Setina.

Teti Suharni Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa stok sembako yang dikelola oleh pihaknya ada siap 68 ton beras.

Harisinto Linoh Kadis Kesehatan Kabupaten Sintang menjelaskan stok obat-obatan cukup saat ini.

“Di lokasi banjir saat ini. Tenaga kesehatan dan obat cukup. Kami siap saja dan selalu siaga. Kami juga sudah berkirim surat ke Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kondisi penyakit saat ini yang terkena covid-19 hanya tersisa 1 orang saja. Demam berdarah hingga saat ini ada 77 kasus dan terbanyak Kecamatan Sintang, kami sudah melakukan foging di sekolah di dalam kota,” terang Harisinto Linoh.

Tatang Supriyatna Camat Sintang menyampaikan kondisi lumbung pangan Kecamatan Sintang sudah ada yang kami bagikan seperti korban kebakaran.

“Untuk Kecamatan Sintang karena dekat dengan lumbung pangan Dinas Sosial maka saya tidak terlalu khawatir. Aspirasi rekan rekan Camat yang lain, mereka minta bantuan longboat dari Bapak Gubernur dan pemerintah pusat untuk segera diserahkan karena mereka bilang sangat memerlukan,” beber Tatang Supriyatna.

Dandim 1205 Kukuh Suharwiyono menyampaikan pembentukan satgas penanganan Bantingsor perlu dilakukan untuk antisipasi.

“Sarana prasarana perlu didata dan di cek lagi. Kita siap siaga menghadapi kondisi ini,” terang Kukuh Suharwiyono.

Kajari Sintang Porman Patuan Radot menjelang bahwa perlunya Penanggulangan jangka panjang sangat perlu dilakukan untuk Kota Sintang.

“Seperti normalisasi Sungai perlu di pikirkan dan dilaksanakan,” terang Porman Patuan Radot.

Wakapolres Sintang Wiwin  Samsul Arifin menyarankan agar semua pihak melakukan pengecekan sarana dan prasarana untuk Penanggulangan bencana  seperti perahu dan mesin, tenda dan yang lain siapa tau sudah ada yang rusak.

“Edukasi kepada masyarakat juga sebaiknya terus menerus dilakukan,” terang Wiwin Samsul Arifin. tim

Tinggalkan Balasan