Kepsek Putar Otak Laksanakan PTM, BOP Tidak Cair

JAKARTA, HR – Covid-19  sudah  hampir dua tahun melanda di Indonesia. Sekolah – sekolah tutup tidak ada kegiatan belajar  mengajar (KBM) anggaran pendidikan pun banyak yang dicoret dikarenakan untuk penanganan covid – 19.

Pada saat  covid–19 sudah mulai menurun, Pemerintah Pusat maupun Daerah yang menerapkan PPKM level 1,2,3 sudah  mengizinkan sekolah membuka Pembelajaran  Tatap Muka (PTM) dengan persyaratan protokol ketat di lingkungan sekolah.

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) membuat  para Kepsek di DKI Jakarta pusing harus memutar otak untuk memenuhi protokol Kesehatan (Prokes) ketat. Sekolah harus steril  seperti  penyemprotan di lingkungan sekolah, penyediaan cuci tangan, sabun, tissu, thermo gun (alat pengukur suhu), hand sanitizer dan lain – lain. Namun  perlengkapan  tersebut tidak ada anggarannya.

“Tidak ada anggarannya untuk itu semua, BOP (Biaya Operasional Pendidikan) hanya diperuntukkan pembayaran tali (rekening telepon, rekening air dan rekening listrik),” imbuh para kepsek tingkat SDN, SMPN, SMAN kepada HR di Jakarta Barat.

Saat HR mengkonfirmasi Kasudin  Wilayah Jakarta Barat 1 dan Jakarta Barat 2  membenarkan bahwa BOP hanya untuk pembayaran  Rekening telepon, Air, dan Listrik (tali) saja . Dan pada saat HR  menanyakan kembali Kasudin JB 1 dan JB 2 terkait PPKM di sekolah Jakarta Barat belum ada jawaban.

HR pun konfirmasi anggota dewan  DPRD DKI Komisi E dari Fraksi PKS mengenai PTM di sekolah  tidak ada anggaran namun belum ada jawaban karena sedang mengikuti rapat fraksi. jm

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *