GOWA, HR – Masyarakat di sejumlah Kecamatan di Kab. Gowa kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg pasca hari raya Idul Adha. Akibatnya, banyak masyarakat menjerit tak bisa memasak karena tidak mendapatkan gas elpiji 3 Kilogram.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Gowa Andi Sura Suaib, langsung melakukan sidak di lapangan dan memberikan penjelasan tentang situasi yang terjadi sepekan ini dan upaya-upaya yang dilakukan pihaknya.
“Ini (kelangkaan) terjadi karena permintaan elpiji 3 kg meningkat pasca Hari Raya Idul Adha,” ujarnya, Selasa (28/8/2018), di kantornya Jl Mesjid Raya No 34 Sungguminasa.
“Kami baru saja pulang dari lapangan, mencari tahu penyebab lain kelangkaan elpiji 3 kg ini, selain ketersediaan di pangkalan dan agen,” ujarnya.
Hasil penelusuran tim di lapangan dengan mendatangi langsung beberapa rumah warga di Jl Malino Kec Somba Opu dan Jl Jenetallasa Kec Pallangga untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan elpiji 3 kg kedua kecamatan ini.
Fakta di lapangan kalau kelangkaan elpiji ini akibat meningkatnya pemakaian karena hampir setiap rumah tangga memiliki 2 tabung elpiji 3 kg tetapi itu masih wajar dan tidak ada masalah.
Ada beberapa usaha rumah makan dan laundry juga mempergunakan tabung gas 3 kg dengan stok berlebihan padahal setiap rumah tangga hanya di perbolehkan memiliki 2 tabung gas elpiji,” ungkap mantan Kabag Umum ini.
Lanjut, Andi Sura mengatakan ada kesalahan peruntukan pengguna tabung LPG 3 kg, makanya pengecer kewalahan melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Tidak di benarkan usaha rumah makan menengah keatas, laundry, peralatan pertanian dan ASN mempergunakan LPG 3kg. Kami sudah menegur pemilik usaha rumah makan dan laundry tersebut, mereka berjanji akan menukar ke tabung 5 kg dan 12 kg untuk kali ini kita tolerir. Perhari ini ada tambahan 500 tabung setiap agen sampai tanggal 31 Agustus 2018, besok kelangkaan tabung LPG 3 kg teratasi,” tutup mantan camat Patallassang ini. kartia
