DENPASAR, HR – Pemerintah Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi wisata melalui program pelatihan khusus bagi sopir Angkutan Sewa Khusus Pariwisata (ASKP) berbasis aplikasi. Pelatihan ini menekankan pemahaman budaya Bali, etika pelayanan, keselamatan, dan ketertiban berlalu lintas.
Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menyampaikan dalam rapat paripurna DPRD Bali pada Senin (8/9) bahwa Dinas Perhubungan Provinsi Bali akan melaksanakan pelatihan ini bersama para pemangku kepentingan.
“Pengemudi pariwisata cukup mendapat pelatihan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bali bersama stakeholder terkait, untuk memahami budaya Bali, etika pelayanan pariwisata, keselamatan, dan ketertiban berlalu lintas,” ujarnya.
Program ini menjadi strategi Pemprov Bali untuk mewujudkan pariwisata berbasis budaya yang berkualitas dan bermartabat, sejalan dengan identitas Bali sebagai destinasi wisata dunia.
Dalam draft Raperda sebelumnya, pengemudi ASKP diwajibkan memiliki sertifikat kompetensi. Namun, Wagub Giri Prasta mengusulkan penghapusan istilah “kompetensi” karena belum tersedia skema sertifikasi resmi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
Sebagai gantinya, Pemprov Bali akan menyiapkan pelatihan yang selaras dengan nilai-nilai budaya lokal dan kebutuhan keselamatan transportasi wisata. Langkah ini juga memperkuat pembinaan serta pengawasan terhadap layanan transportasi daring yang terus berkembang di Bali.
Pelatihan diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga menciptakan pengalaman wisata yang aman, berkesan, dan mendukung misi Bali sebagai tuan rumah di daerah sendiri tanpa melanggar regulasi nasional. dyra
