SUKABUMI, HR – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sukabumi dan Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Sukabumi mulai membahas mimpi Baznas untuk memiliki rumah sakit sendiri.
Sebelumnya, pasca kepengurusan Baznas Kabupaten Sukabumi dilantik, Unang Sudarma yang menjadi ketua Baznas Kabupaten Sukabumi memimpikan supaya lembaga pengelola zakat infak sedekah dan dana keagamaan lainnya ini bisa memiliki rumah sakit. “Mimpi besar kami, adalah memiliki rumah sakit Baznas, karena selama ini kami hanya membantu calon pasien saja, kenapa tidak jika kami memiliki rumah sakit,” ungkapnya.
Adapun pertemuan dengan Korpri Kabupaten Sukabumi, yakni membahas peluang-peluang dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa ditempuh dalam upaya merealisasikan mimpi tersebut. “Baik Baznas maupun Korpri Kabupaten Sukabumi akan menjalin kerjasama lebih intensif guna mewujudkan mimpi membangun rumah sakit Baznas,” Katanya.
Ide memiliki rumah sakit, cerita Unang, berangkat dari banyaknya mustahik di Kabupaten Sukabumi yang meminta bantuan kesehatan kepada Baznas Kabupaten Sukabumi. Dalam upaya membantu meringankan dan memudahkan pelayanan mustahik dalam bidang kesehatan, maka tercetuslah pemikiran tersebut.
“Kenapa kita tidak mencoba membangun rumah sakit, namun pada tahapan operasionalnya kita akan mulai dengan klinik atau rumah sehat terlebih dahulu. Selanjutnya, akan kita tingkatkan secara bertahap,” jelasnya.
Selain itu, lima program Baznas Kabupaten Suakbumi yakni, Sukabumi Sehat, Sukabumi Sejahtera, Sukabumi Taqwa, Sukabumi Perduli dan Sukabumi Cerdas bakal terus ditingkatkan. “Program-program dari kepengurusan sebelumnya tentunya akan kami teruskan dan lanjutkan,” tegasnya.
Bahkan, unang melanjutkan, mantan ketua Baznas sebelumnya, yakni U Ruyani telah diangkat sebagai penasehat aktif Baznas Kabupaten Sukabumi. Selain itu, Unang juga mengajak semua pihak agar ikut dalam proses penyadaran pembayaran zakat infaq sodakoh melalui Baznas Kabupaten Sukabumi.
“Untuk perjalanan Baznas kedepan, saya pun telah meminta kiyai (Ketua Baznas sebelumnya, red) untuk menjadi penasihat saya, karena memang belieu ini berpengalaman. Tapi yang lebih penting, Baznas ini adalah lembaga ummat, maka dari itu semua umat harus ikut terlibat,” pungkasnya. ida
