Simon : Kesehatan Jarot Memburuk, Dipicu Penutupan JAI

oleh -653 views
Simon Petrus, SH

SINTANG, HR – Memburuknya/kambuhnya tiba-tiba sakit stroke bupati Sintang Kalimantan Barat, dr, H, Jarot Winarno M,Med, PH di gedung rapat DPRD daerah itu (31/8) lalu, banyak pihak ingin tau apa pemicunya/penyebabnya.

Hal ingin mengetahui pemicu sakit tiba-tiba itu, dikarenakan diketahui masyarakatnya sudah sehat dan viral bupati Jarot ngantor pada (30/8).

Kalau pada berita HR Online pada (3/9) mengabarkan sakit bupati Jarot berlarut-larut, di duga karena tekanan para Calkades incamben ikut Pilkades, janji proyek kepada tim sukses, dan refocusing anggaran Covid-19. ternyata bukan hanya itu.

Sumber HR yang layak dipercaya disana menyebut, dugaan kuat pemicunya lantaran ada kabar dari masyarakat mengabarkan kepada Jarot saat menghadiri rapat di DPRD, bahwa akan ada gerakan massa ke komplek Jemah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Desa Balai Gana, kecamatan Tempunak, kab Sintang Kalbar.

Kapan gerakan itu tidak dijelaskan, hanya saja dicoba diterka gerakan itu pasti ada  efek dari surat keputusan pemkab Sintang tidak sesuai kehendak masyarakat yang menolak.

Sebagaimana diketahui, JAI ditutup oleh Pemkab Sintang 29/8/2021, menyusul penolakan masyarakat aliansi umat muslim kab Sintang.

Sumber ini menyebut, kuat dugaan bupati Sintang Jarot Winarno, sok seketika ketika menerima kabar itu.

Sakit strokenya kambuh tiba-tiba, karena berpikir berat menghadapi masyarakat yang akan nyerang markas JAI.

Memang, sambung HR, surat keputusan pemkab Sintang bukan penutupan aktivitas ibadah, melainkan hanya surat penghentian bangunan Masjid, maka masyarakat protes.

Masyarakat ingin, bukan hanya pembangunan masjid yang ditutup tetapi juga aktivitasnya, jelas sumber ini.

Umat JAI di Sintang menurut sumber ini, telah berkontribusi nyata untuk memenangkan pasangan Jarot di Pilkada Sintang 2020.

Sehingga, Jarot berpikir berat seperti apa caranya untuk balas budi umat JAI tersebut, sementara desakan masyarakat untuk menutup JAI nyaris tidak terbendung, ulasnya menirukan rumor JAI eksis di Balai Gana.

Sumber ini tambahkan, JAI memang belum sah diterima pemerintah Indonesia sebagai salah satu agama umat muslim.

Menurut masyarakat/aliansi umat muslim Sintang, tidak mungkin bupati Jarot tidak tahu keputusan SKB 3 menteri, maka JAI bagi bupati Jarot tiru sumber HR disana, buah simalakama, itu mungkin yang buat Jarot strokenya kambuh hari itu, tutupnya. tim

Response (1)

  1. JAI bukan agama tapi satu organisasi Islam yang di Indonesia merupakan organisasi yang sah dan berbadan hukum.
    Baca:alislam.org, ahmadiyah.id

Tinggalkan Balasan