Proyek 5,2 Milliar Diduga Tidak Sesuai Spek, Kasudis Pertamanan dan Kehutanan Jakbar Minim Pengawasan

oleh -140 views
oleh
Pemasangan batu untuk pagar diduga tidak menggali pondasi.

JAKARTA, HR – Proyek Strategis Gubernur (PSG) DKI Jakarta, Ruang Terbuka Hijau (RTH), di kampung Gombol Paya, RT007/013, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, menelan anggaran Rp. 5.2 Miliar, diduga minim pengawasan dari instansi terkait sehingga pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan spek.

Proyek pengerjaan persiapan dari pembersihan lapangan, Kasudis Pertamanan dan Kehutanan Jakarta Barat, Djauhari Arifien, didampingi beberapa stafnya mengatakan, untuk pekerjaan pembersihan itu seluruh lapangan tidak ada anggaran.

“Lapangan itu seluas, ada sekitar 6000 m2, kalau itu semua kita masukkan ke anggaran, bengkak anggaran kita,” ungkap salah satu staf Kasudis Pertamanan dan Kehutanan, diruang kerjanya Selasa (31/05/22).

Pemasangan batu untuk pagar tidak menggali pondasi.

Proyek PSG DKI Jakarta, yang berasal dari APBD tahun 2022. DKI Jakarta, yang berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau, diduga minim pengawasan dari pihak Sudis Pertamanan dan Kehutanan, sehingga tanggul batas kali sepanjang kurang lebih 150 Meter, dengan ketinggian 60 Cm, tersebut tidak menggali pondasi pagar. Djauhari Arifien mengatakan, tidak mungkin itu tidak digali, karena itu dipinggiran sungai.

“Kita akan kroscek kelapangan, kalau memang benar itu tidak dipasang pondas, kita akan potong,” ujar Djauhari.

Saat tim media berada diruang kerja Kasudis Pertamanan dan Kehutanan Jakbar, langsung menghubungi konsultan pengawas, melalui telepon, mempertanyakan mengenai pondasi pagar tersebut, Djauhari mengatakan melalui selulernya, Catat dan itu masukkan ke Ademdum.

“Catat apa yang tidak dikerjakan, saya tidak mau bayar kalau itu tidak dikerjakan, jadi masukkan aja ke Ademdum,” tambah Djauhari.

Djauhari Arifien juga menegaskan, apabila pengerjaan tersebut tidak sesuai spek, maka pihaknya tidak akan membayar proyek tersebut, “Kalau memang tidak sesuai spek, kami tegaskan tidak akan membayar,” tambah Djauhari.

Kasudis Pertamanan dan Kehutanan menjelaskan, memang pekerjaan PSG itu selalu kita pantau, salah satunya pekerjaan lapangan, yang sudah selesai dicor, memang dari ketebalan itu ada 17- 18 cm dan pada bagian lapangan tersebut sudah ada yang retak-retak.

“Dari pihak kontraktor, minta kita bayar semua, kita tidak mau untuk membayar itu, karena speknya cuma 15 Cm, untuk ketebalannya dan saya tegaskan, saya tidak mau menerima ada keretakan pada lapangan tersebut,” tutup Djauhari. didit/agus

Tinggalkan Balasan