PAGARALAM, HR – Pembatasan sosial (social distancing) yang diberlakukan Pemerintah RI, dan diikuti oleh segenap pemerintahan provinsi, kabupaten/kota (termasuk Kota Pagaralam) untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19), makin lama terasa semakin menetak mata rantai pencaharian rezeki bagi kalangan pekerja nonformal.
Ketua PGRI kota Pagaralam Holidi kepada teman-teman wartawan mengatakan seperti kita ketahui bersama para tukang ojek, sopir angkot praktis kehilangan penumpang, pengelola kantin dan warung jajan di seputaran sekolah gulung tenda. Begitu juga dengan guru honorer, masyarakat sekitar, bahkan orangtua murid mengalami kesulitan secara sosial ekonomis.
Lanjut Holidi, kita melihat dan prihatin dengan kondisi ini, PGRI kota Pagaralam bersepakat menyisihkan sebagain dari rezeki untuk disumbangkan bagi mereka yang mengalami putus mata rantai pencaharian nafkah itu.
Tali kasih PGRI Kota Pagaralam yang diujudkan berupa bingkisan sembako (beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, dll) telah dibagikan kepada mereka yang dianggap layak menerimanya.
Semoga PGRI kota Pagaralam tetap sukses selalu dan untuk Ketua PGRI serta segenap anggota diberi Allah SWT kesehatan, kekuatan dan rezeki melimpah sehingga selalu mampu untuk terus berbagi dikatakan Amina warga deporeokan sala satu penerima bantuan tersebut. jauhari gunawan
