Oknum Pegawai Dindik Banten Diduga Punya Media Sendiri

oleh -625 views
oleh
Kasubag Dindik Banten Jarang Ada di Kantor

BANTEN, HR – Rendahnya kualitas disiplin dan etos kerja PNS bisa menjadi akar penyebab pelayanan publik yang kurang berkualitas. Hal ini juga akan berdampak pada munculnya perilaku PNS yang bisa menyimpang seperti KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), sehingga dapat berakibat kepada kualitas pelayanan publik yang tidak akuntabel dan tidak transparan. Oleh karena itu sebagai salah satu langkah konkret untuk mengatasi hal tersebut perlu penempatan orang sesuai kemampuan.
Hal tersebut tidak lepas dari prilaku Dody Kasubag Umum pada Dinas Pendidikan Provinsi Banten, beberapa kali wartawan menyambagi kantornya tetapi tidak pernah ada. Kuat dugaan Dodi mempunyai kantor bayangan (secretariat) di luar kantor Dindik Banten.
Menurut salah satu staf, pagi Jam 7.00 WIB, menjelaskan bahwa Dody ada tapi habis absensi dia pergi buru-buru keluar dari kantor.
“Saya juga ngak tau ke mana. Jangankan anda wartawan, saya sendiri stafnya sangat sulit komunikasi dengan kasubag saya,” ungkapnya.
Saat ditanya terkait masalah pendistribusian Advertorial mengaku masih ada, tapi untuk mendapatkannya harus melalui disposisi pimpinan.
“Saya hanya staf yang bekerja sesuai dengan arahan saja supaya tidak ada masalah,” ujarnya.
Yang paling mengejutkan oknum pegawai Dindik Prov Banten di duga mempunyai media sendiri.
“Untuk menambah penghasilan dari dana promosi dan publikasi (Advertoria) yang biasanya didistribusikan melalui media, baik cetak,online dan TV,,oknum pegawai Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten di duga memiliki media sendiri, kata salah satu staf yang layak di percaya yang namanya jangan dipublikasikan.
Imbas dari jarangnya Kasubag Umum dan Kepegawaian ini masuk kantor membuat beberapa awak media yang sehari-hari meliput di Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Jl Syekh Nawawi AL- Bantani Palima Kota Serang-Banten, mengeluh.
“Saya juga heran, entah di mana sebenarnya Kantor Kasubag Umum ini, apakah masih di lingkungan kantor Dindikbud Banten atau ada kantor bayangannya, karena setiap hari kita sambangi yang bersangkutan selalu tidak berada di ruangan kerjanya,” kata Agus, seorang wartawan online.
Agus juga mengaku, dirinya diperintahkan oleh medianya untuk melakukan penawaran kerja sama sosialisasi pencapaian kinerja Dindikbud Banten selama satu tahun APBD.
“Pencapaian kinerja yang telah di lakukan Dindikbud Banten selama satu tahun mata anggaran ini kan perlu di sosialisasikan kepada masyarakat luas, apa saja yang sudah dicapai dengan dana miliaran dari APBD maupun dari APBN yang sudah digelontorkan pemerintah selama satu tahun,” tuturnya.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, pada tahun anggaran 2017 ini, Dindik Banten mengalokasikan anggaran sekitar Rp 3,4 M untuk biaya promosi dan publikasi.
Rinciannya adalah:
1. Publikasi Pengembangan Pembelajaran SMK (3 Paket) Total Anggaran Rp 600 Juta
A. Pengembangan Pembelajaran SMK
1. Publikasi Kegiatan 1 Paket Rp 200 juta
2. PublikasiKegiatan 1 Paket Rp 200 juta
3. PublikasiKegiatan 1 Paket Rp 200 juta
Sub Total A = Rp6 00 juta
2. Penyediaan Barang Dan Jasa Perkantoran Total Anggaran Rp2.624.638.439,-
B. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
1.Belanja Hasil Liputan Kegiatan Dindik Provinsi Banten 1 Paket Rp100 juta
2. Penayangan ILM tentang Pendidikan Khusus melalui Media Cetak 1 Paket Rp100 juta
3. ILM melalui Media Elektronik/TV Nasional 1 Paket Rp200 juta
4. ILM melalui Media Elektronik/TV Lokal 1 Paket Rp100 juta
5. Advertorial Media Cetak 1 Paket Rp100 juta
6. Advertorial Media Cetak 1 Paket Rp100 juta
7. Penayangan ILM tentang Pendidikan melalui Media Cetak 1 Paket Rp150 juta
8. Penayangan ILM tentang Program Pendidikan melalui Media Cetak 1 Paket Rp200 juta
9. Display melalui Media Cetak 1 Paket Rp150 juta
10. Penayangan ILM melalui Media Cetak 1 Paket Rp100 juta
11. Penayangan ILM tentang Pendidikan Khusus melalui Media Cetak 1 Paket Rp100 juta
12. Penayangan ILM melalui Media Cetak 1 Paket Rp100 juta
13. Penayangan ILM tentang Pendidikan melalui Media Cetak 1 Paket Rp150 juta
14. Display melalui Media Cetak 1 Paket Rp150 juta
15. ILM Media Elektronik/Online Lokal 1 Paket Rp70 juta
16. ILM Media Elektronik/Online Lokal 1 Paket Rp70 juta
17. ILM Media Elektronik/Online Lokal 1 Paket Rp70 juta
18. ILM melalui Media Elektronik/TV Nasional 1 Paket Rp200 juta
19. Materi Iklan Layanan Pembuatan Artikel melalui Web/Kanal Media Online Rp100 juta
20. ILM Media Elektronik/Online Nasional 1 Paket Rp100 juta
21. Advertorial Media Cetak 1 Paket Rp100 juta
22. Iklan Layanan melalui Media Elektronik/Radio 1 Paket Rp114.638.439
Sub Total B = Rp2.624.638.439
3. Pengembangan Dan Pembinaan Sejarah, Kesenian Dan Nilai Budaya Total Anggaran Rp197.500.000
C. Pengembangan dan Pembinaan Sejarah, Kesenian dan Nilai Budaya
1. Media Cetak Lokal 8 Paket Rp20 juta
2. TV Lokal Program Khusus 60 Menit 4 Paket Rp80 juta
3. Media Ceta kLokal 9 Paket Rp22,5 juta
4. TV Lokal Program Khusus 60 Menit 3 Paket Rp60 juta
5. Media Elektronik 3 Paket Rp15 juta
Sub Total C = Rp197.500.000
Begitu juga dengan Engkos Kosasih Samanhudi, Kepala Dindikbud Banten ketika disambangi ke kantornya tetap tidak berhasil karena sedang berada di luar kantor. Begitupun ketika dihubungi melalui telepon selulernya tidak ada jawaban meskipun terdengar nada sambung dari telepon selulernya yang menandakan teleponnya dalam keadaan aktif. pun


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan