TANGERANG, HR – Pemilihan kepala desa membuat suhu politik agak menghangat, masing–masing pendukung calon berlomba memenangkan calonnya masing-masing. Apalagi di desa Cikupa ini yang mencalonkan kepala desa hanya 2 orang, semuanya pernah menjadi kepala desa yaitu Darudin maupun Abdul Mutolib.
Pesta demokrasi 6 tahunan ini jangan dijadikan ajang permusuhan ataupun saling menjatuhkan satu sama lain, memang kenetralan Panitia, Panwas, Kepala Desa beserta staf, sangat menjadi sorotan oleh masyarakat.
Kepada HR, seorang warga di Cikupa beberapa waktu lalu mengeluhkan tentang Panwas yang tidak netral. Menurutnya, ada indikasi ketidak netralan Panwas, dikarenakan di kediamannya terpasang stiker salah satu calon. Menurutnya Panwas adalah lembaga yang dibentuk untuk mengakomodir keluhan-keluhan yang timbul dari masing-masing calon bukan mengakomodir calon tertentu.
Setelah dikonfirmasi kepada Ketua Panwas Cikupa beberapa waktu lalu, menuturkan bahwa anggotanya tidak ada yang seperti itu memang ada salah satu anggota yang di rumah orang tuanya ada stiker calon kepala desa, akan tetapi itu adalah rumah orang tuanya bukan rumah pribadi anggota.
“Kami ingin Pilkades ini berjalan dengan aman, nyaman dan tidak ada gesekan-gesekan yang akan menimbulkan perpecahan. Kami mohon kepada para pendukung calon kepala desa harus berpikir positip terhadap kami, jangan pernah terbesit pemikiran bahwa kami tidak netral,” ungkapnya.
Hal yang sama dilontarkan anggota Panwas melalui telepon selulernya, bahwa memang dikediaman orang tuanya ada stiker salah satu calon kepala desa. “Itukan di kediaman orang tua saya, bukan di kediaman saya dan saya tidak ada hak untuk melarang orang tua saya untuk tidak menempelkan stiker calon kepala desa tersebut,” jelasnya.
Tambahnya, kalau itu adalah rumahnya dan ia sendiri yang menempelkan stiker tersebut, pantas disebut memihak calon tertentu. ■ mustaqim