DPD dan DPC HNSI Provinsi Bengkulu Resmi Dikukuhkan Pelabuhan menjadi Masalah

oleh -74 Dilihat
oleh

BENGKULU, HR – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Bengkulu dan DPC. 6 Kabupaten dan satu (1) kota dihadiri 33 kelompok nelayan se-Provinsi Bengkulu. Resmi dikukuhkan (Dilantik) oleh DPP Seketaris jenderal HNSI Jakarta. Lidia Assegaf didampingi Plt Gubernur Bengkulu Rosjonsyah di Balai Semarak Bengkulu Senin(3/2).

Dalam kesempatan tersebut, Rosjonsyah dalam sambutannya menekankan bahwa pentingnya kolaborasi antara HNSI dan pemerintah daerah untuk memaksimalkan potensi sektor kelautan yang dimiliki Bengkulu.“Provinsi Bengkulu ini memiliki kekayaan alam yang luar biasa di sektor kelautan. Jika potensi ini dikelola dengan baik, para nelayan tidak hanya bisa meningkatkan pendapatan nelayan, mereka juga berperan besar dalam mendukung perekonomian daerah Bengkulu,” ungkap Rosjonsyah

Sekjen DPP HNSI Lidia Assegaf mengingatkan para pengurus yang baru dilantik untuk segera bekerja dalam memajukan organisasi dan memperkuat peran HNSI dalam pemberdayaan nelayan sekaligus membangun kerjasama dengan pemerintah daerah.

“Dengan pengukuhan ini, kami berharap HNSI Bengkulu dapat lebih kuat dan siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam meningkatkan sektor perikanan dan kelautan yang berkelanjutan,” kata Lidia.

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HNSI Kota Bengkulu. Ali Syukur Simatupang medesak pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera menangani permasalahan pendangkalan alur laut disekitar kawasan pelabuhan pulau baai. Diduga banyaknya tumpukan batu bara di sekitar kawasan laut (alur pelabuhan,red) Kondisi ini membuat aktivitas pendapatan nelayan pencari ikan menurun draktis.Ali mengatakan bahwa Alur pelabuhan pulau Baai sudah sangat dangkal untuk itu kami mendesak pemerintah daerah muapun pihak terkait untuk segera menangani Alur pelabuhan sekitarnya diduga akibat aktivitas batu bara. “Nelayan melaut cari ikan bukan batu bara hingga nelayang mengalami kerugian besar. Modal mencari ikan pun tak kembali”, ungkap Ali Prihatin.

Ali menjelaskan bila pemerintah tidak segera turun tangan mengatasi masalah ini.

“HNSI akan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk protes dugaan penumpukan batu bara di laut seputar kawasan pelabuhan”, jelas Ali. ependi silalahi

Thumbnail

Dari Imlek Menuju Ramadhan: Refleksi Seorang Tionghoa Indonesia

Saya mengambil ponsel dan membuka YouTube untuk sekadar bersantai sebelum tidur. Namun, sebuah video di […] The post Dari Imlek Menuju...

Indonesian News
Thumbnail

Pembekuan Profesi Advokat, Perbaikan atau Ancaman?

JAKARTA, Indonesian News – Baru-baru ini ramai di jagat media sosial dan para praktisi hukum […] The post Pembekuan Profesi Advokat,...

Indonesian News
Thumbnail

Wow! di Kantah ATR/BPN Jakut Diduga Tak Ada Bukti Pengambilan Sertifikat Tanah

JAKARTA, IN – Di kantor pertanahan (kantah) ATR/BPN Jakarta Utara diduga tidak ada bukti pengambilan […] The post Wow! di Kantah...

Indonesian News
Thumbnail

LSM GMBI Kawal Kasus Dugaan Sudin PRKP dan SDA Terkait Pengurangan Material

LSM GMBI Kawal Kasus Dugaan Sudin PRKP dan SDA Terkait Pengurangan Material Artikel LSM GMBI Kawal Kasus Dugaan Sudin PRKP...

OK Jakarta
Thumbnail

Komisi Informasi DKI Jakarta Dorong Ancol Tingkatkan Keterbukaan Informasi Publik

    JAKARTA – Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta melakukan visitasi ke PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk dalam rangka memberikan...

OK Jakarta
Thumbnail

Sudin CKTRP,Pelihara Oknum Calo Berkeliaran di Lantai 10 Blok B Gedung wali Kota JB

  JAKARTA – Kantor Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Sudin Citata) Kota Administrasi Jakarta Barat yang terletak...

OK Jakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.