BENGKULU, HR – Proyek Pembangunan air baku BWSS VII Bengkulu di desa Banjarsari kecamatan Pulau Enggano Bengkulu Utara tahun anggaran 2022 dengan nilai Rp.6 Miliar lebih-kurang dari APBN tanpa papan merek yang diduga dikerjakan CV.
Bugis Mana dengan aitem penyaluran air bersih kerumah penduduk setempat sebanyak 116 Kepala Keluarga. “Fungsi Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Asal Jadi”.
Menurut masyarakat setempat Sueli (45) dan Bocel maupun pemerintah setempat mengatakan bahwa pekerjaan dilaksanakan diduga asal jadi, terbukti Air Baku (Sungai,red) lebih rendah dari bangunan penampungan, sehingga air tidak mengalir sebagai mana yang di harapkan masyarakat.
“Bak penampungan air lebih tinggi, terpaksa harus pakai mesin dengan tekmon dua (2) buah. Sementara penduduk begitu membutuhkan air kerumah dari bantuan pemerintah,” ungkap Sueli mewakili warga pada Harapan Rakyat.
Dijelaskanya bahwa anggaran proyek pembangunan yang begitu besar mencapai Rp. 6 Miliar sama aja dengan proyek Dana Desa (DD) lihat aja kelokasih. “Proyek yang dilaksanakan BWSS VII Bengkulu ini dapat dikatakan Mubajir. Betapa tidak, anggaran besar manfaatnya tidak menyentuh bagi masyarakat dan kita berharap Aparat Penegak Hukum (APH) dapat melihat jeritan warga,” jelasnya.
Sementara salah satu petugas kantor kecamatan yang berhasil dikonfirmasi HR mengatakan bahwa dulu, petugas proyek kita panggil untuk dimintai keterangan. Namun hingga saat ini kami dari kecamatan tidak tau apa pekerjaan mereka.
“Sebagai tuan rumah kami tidak tau apa yang dikerjakan mereka, seharusnya mereka (pihak proyek,red) memberitau atau pamit dah dan sudah pernah kita panggil namun tidak hadir hingga saat ini,” ungkap salah satu petugas Kecamatan pulau Enggano.
PPK Air Baku PJPA BWSS Bengkulu Syaifuri. ST. beberapa kali mau diminta keterangan agar berita tidak simpang siur tidak besedia memberikan hak jawab. Namun Satker PJPA. Hadi Buana.ST. mengatakan bahwa PPk sudah di perintahkan melihat langsung koondisi proyek. “Saya sudah perintahkan PPK turun langsung ke lapangan,” ujarnya berdalih pada Harapan Rakyat bulan lalu.ependi silalahi
