TARUTUNG, HR – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tapanuli Uatara Jamel Panjaitan dalam setiap pidatonya pantang menyerah dalam memerangi kebodohan dan kemiskinan. Ketika diminta konfirmasi di kantornya mengatakan, akan meningkatkan kedisiplinan dan melakukan revolusi mental, mulai dari staf, tenaga pengajar, beserta jajarannya.
Disiplin adalah kata kunci keberhasilan dimana keberhasilan tidak dapat dicapai kalau disiplin diabaikan begitu saja itu akan mengakibatkan kerusakan fatal dan kehancuran. Diberbagai lokasi masih banyak guru maupun kepala sekolah yang mengabaikan penegakan disiplin, terutama di sekolah dasar yang sulit dijangkau (pelosok).
Pantauan di lapangan masih banyak SD di Tapanuli Utara yang melanggar aturan, contohnya: tidak disiplin waktu, tidak disiplin aturan sekolah dan tidak disiplin terhadap anggaran anggaran yang ditentukan. Banyak bangunan sekolah yang tidak terawat sehingga mengakibatkan proses belajar mengajar tidak berjalan dengan semestinya.
Jamel Panjaitan diminta untuk memeriksa kepala sekolah SD 173141 Janji Angkola, Purba Tua A Br Sitompul terkait masalah dana BOS yang tidak jelas dan hak semena-menanya terhadap guru.
Saat dikonfirmasi di kantornya A Br sitompul mengatakan bahwa semuanya lancar dilakukan termasuk dana BOS, biaya rutin sekolah, insentif guru dan lain lainnya termasuk belanja ATK (alat tulis kantor).
Ia juga mengatakan bahwa bendaharanya bodoh tidak dapat mengelola uang dengan baik, sementara menurut keterangan bendahara dia tidak pernah diikut sertakan dalam pengelolaan dana BOS, dia hanya diajak ketika mencairkan dana BOS. Setelah itu dana BOS tersebut diminta oleh kepala sekolah dan dikelola sendiri.
Setelah melihat kondisinya SD 173141 ini masih kurang pembenahan, kantor guru, ruangan kelas termasuk perpustakaan. Fisik dan finishing sekolah sangat memprihatinkan padahal biaya pemeliharaan sekolah setiap tahunnya diterima oleh kepala sekolah tetapi tidak jelas dikemanakan. friska
