JAKARTA, HR – Sejumlah Kepala sekolah di Jakarta Barat sering mengeluh karena disebabkan ulah oknum tak bertanggungjawab mengatasnamakan LSM, datang ke tiap–tiap sekolah tidak sendirian, tetapi dengan beberapa orang berdalih ingin bersilaturahmi.
Ternyata sering terjadi indikasi–indikasi yang menyimpang sebagai contoh dengan membawa proposal-proposal, padahal sudah jelas di juknis BOS dan BOP tidak ada anggaran untuk proposal.
Para oknum ini disebutkan, rela menunggu lama berjam-jam, menunggu Kepsek sampai rapat selesai, dan ketika konfirmasi mereka sangat lama sehingga kerap mengganggu jam mengajar Kepsek.
“Sistem Dana BOS dan BOP dilakukan secara transfer melalui rekening–rekening jadi dana tersebut tidak bisa digunakan untuk hal–hal yang tidak jelas,” ujar salah satu Kepsek kepada HR, kemarin.
“Keterangan mengenai dana BOS dan BOP sudah dijelaskan namun oknum LSM dan wartawan tersebut ternyata masih terus mencecar pertanyaan dan berkembang ke arah TKD (Tunjangan Kinerja Daerah), padahal TKD tersebut adalah hasil kerja pribadi dan tidak ada sangkut pautnya dengan dana sekolah,” lanjutnya.
Di tempat terpisah, seorang Kepsek mengatakan, kepada HR, oknum yang mengaku LSM tersebut tidak pantas datang ke sekolah dikarenakan penampilannya kurang meyakinkan dan mengarah ke kriminalitas seperti menggunakan tato, anting dan lain–lain.
Para Kepala Sekolah berharap dengan kejadian- kejadian tersebut pihak berwajib segera melakukan tindakan terhadap oknum LSM dan wartawan yang tidak jelas. jm
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});