LINGGA, HR – Terkait adanya pembatasan beras impor dari luar negeri, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) Kabupaten Lingga Muzamil Ismail melalui Kasi Perdagangan Raswin mengutarakan, pihaknya bekerja sama dengan Bea Cukai Kabupaten Lingga untuk mencari solusi kelangkaan beras di Lingga. “Memang saat sekarang stok beras di pasar masih memadai. Akan tetapi langkah ini kita buat sebagai antisipasi kita, jika hal yang tak kita ingini itu terjadi. Jadi kita jalin kerja sama,”sebut Raswin, Rabu (16/9).
Dikatakan, menjelang hari raya Idul Adha, yang hanya dalam hitungan hari saja, persediaan beras dan gula pasir masih minim, apa bila tidak ada masuk, persediaan akan habis, dan akan menimbulkan kesulitan pada masyarakat. “Waktu kita ke lapangan (survei pasar Dabo) persediaan mencukupi.Akan tetapi, jika dalam waktu dekat ini tidak ada antisipasi, takutnya kelangkaan akan terjadi, maka harus ditanggapi cepat masalah ini sebelum terjadi,” jelasnya.
Menurut Raswin, buat saat ini pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan pihak Bea dan Cukai untuk mencarikan solusi kelangkaan beras dengan peraturan pembatasan beras impor dari luar tersebut. “Memang sejak dari dulu, pasokan beras dan sembako lainnya ke Kabupaten Lingga di datangkan dari Tanjungpinang, Batam dan dibantu pula dari Jambi, untuk memenuhi kebutuhan kita,” ulasnya.
Adapun beras yang beredar di Lingga masih banyak beras impor dari luar negeri, seperti dari Vietnam, dan Thailand, membuat Diperindagkop sedikit risih, bila larangan impor itu dilarang, berakibat pada kelangkaan beras akan di alami Kabupaten Lingga. “Kita sangat pesimis sekali, apa bila larangan impor tetap saja di larang, persediaan beras kita akan kekurangan, jadi harus kita fikirkan antisipasinya, agar tidak terjadi kelangkaan atau kesulitan mendapatkan makanan pokok kita,”pungkasnya.
Hal lainnya, disinggung masalah persediaan daging sapi menjelang hari raya Idul Adha, Raswin menyebutkan tidak ada pengaruh kalau menyangkut masalah daging. Dia juga mengaku, untuk daging kurban sendiri di Kabupaten Lingga memakai daging lokal. “Kalau daging, kita memiliki masyarakat peternak sapi, jadi kita tidak ada masalah keberadaan daging sapi,” katanya.
Ia menilai Pasar Rampai Rejeki Daik Lingga masih normal, begitu juga dengan harga bahan pokok lainnya masih tetap normal, seperti diungkapkan salah satu pedagang di Daik Lingga.
“Menjelang Idul Adha, persediaan bahan pokok kita masih mencukupi, dan pasokan barang-barang dari Tanjungpinang sampai sekarang setiap hari, alhamdulillan masih lancar,” imbuhnya. azw