TAKALAR, HR – Penyelenggaraan urusan pemerintahan desa yang menjadi kewenangan desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa), bantuan pemerintah dan bantuan pemerintah daerah.
APB Desa terdiri atas bagian Pendapatan Desa, Belanja Desa dan Pembiayaan. Rancangan APB Desa dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa. Kepala Desa bersama BPD menetapkan APB Desa setiap tahun dengan Peraturan Desa. Sedamgkan klasifikasi Desa dapat diklasifikasikan menurut aktivitasnya
Salah satunya Desa Banggae, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar dipimpin Muh Saleh Tata.
Dari kunjungan wartawati HR bersama LSM LP2K ke desa tersebut, berdasarkan informasi dari Sekertaris Desa Banggae, Jamaluddin, bahwa jika ada 12 unit mesin jahit yang terdapat di Kantor Desa saat itu dibeli dari angaran desa.
“Mesin jahit ini anggaran dana desa senilai 55 juta, termasuk pelatihan menjahit selama 15 hari, yang saat ini sudah berjalan 2 hari diikuti 12 peserta masyarakat Desa Banggae, yang juga ditanggung snack dan makan mereka yang dilaksanakan di kantor desa,” jelas Sekdes di ruangannya
Disinggung terkait dana Bumdesa, Jamaluddin mengatakan Bumdesa untuk tahun 2017, dimana dianggarkan senilai 100 juta.
Kades Muh Saleh Tata membenarkan pemaparan Sekdes saat ditemui di ruangannya dihari yang sama, Jumat (4/1/19) di Kantor Desa Banggae.
Berkenaan dengan itu, Kades mengatakan telah menganggarkan Bumdesa itu senilai Rp 200 juta sekian, dalam 2 tahun ini, yakni 2017 – 2018.
“Dan kami juga insyaAllah akan adakan study banding ke Bantaeng dalam waktu dekat ini. Kami belum bisa pastikan hari dan tanggalnya ” ucap Saleh
Dirinya juga menyampaikan jika seluruh kegiatan desa telah direalesasikan pada tahun 2018 dari nilai transparansi papan informasi yang terpajang depan kantor Desa Banggae.
” Apa yang disampaikan masyarakat atau inspirasi warga itu akan menjadi bahan pertimbangan positif saya untuk saya wujudkan,” terangnya. kartia
