ROKAN HULU, HR – Dampak anjloknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dan getah karet, ternyata ikut mempengaruhi jumlah warga Rokan Hulu (Rohul) yang berqurban pada Idul Adha 1436 Hijriyah yang jatuh pada Kamis (24/9). Seperti di Desa Menaming, Kecamatan Rambah, tahun lalu sebanyak 23 ekor kerbau diqurbankan. Tetapi pada tahun ini kerbau dipotong hanya 16 ekor. “Karena harga kelapa sawit dan karet turun, warga yang berkurban juga turun,”kata Kepala Desa Menaming Firdaus kepada wartawan, Rabu (23/9).
Hal ini juga terjadi di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Rohul. Akibat anjloknya harga sawit dan karet, termasuk defisit kas daerah, hanya 5 ekor sapi dipotong tahun ini. Padahal tahun sebelumnya, bisa 7 ekor sapi dipotong.
Kepala Disdikpora Rohul Muhammad Zen, mengutarakan, lima ekor sapi ini rencananya akan dipotong di areal Masjid Agung Madani Islamic Pasirpengaraian, bersama hewan qurban sumbangan dari Satuan Kerja lain di lingkungan Pemkab Rohul.
Dia menerangkan, biasanya bagi pegawai yang akan ikut berqurban, gaji mereka dipotong setiap bulan sebesar Rp 100 Ribu, sehingga dalam satu tahun terkumpul Rp 1,2 Juta. Sementara, untuk satu qurban berkisar Rp 1,9 Juta hingga Rp 2 Juta. Tetapi, karena tak mampu menutupi kekurangan iuran, sebagian pegawai kewalahan sehingga menarik kembali uang qurban dan membatalkan untuk ikut berqurban tahun ini. “Mereka menarik uangnya dengan alasan untuk kebutuhan keluarga sangat mendesak,”ujar M. Zen, mengharapkan tahun depan pegawai yang ikut berqurban meningkat.
Sementara itu, sesuai catatan Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Rohul, hewan qurban yang akan disembelih pada Idul Adha 1436 Hijriyah meningkat, yakni sekira 2.706 ekor, terdiri sapi 2.312 ekor, kerbau 217 ekor, dan kambing 177 ekor. Demikian juga Kepala Kemenag Rohul Ahmad Supardi Hasibuan, mengakui jumlah hewan kurban meningkat 156 ekor dari tahun sebelumnya. Sebab, hewan kurban pada 2014 lalu sekira 2.550 ekor. ds