SURABAYA, HR – Proyek yang berada dibawah kendali PPK Sungai dan Pantai I Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Jawa Timur yakni Pengendalian Banjir Afvour Buntung Kabupaten Sidoarjo Tahun Anggaran (TA) 2019 menyimpan misteri.
Biaya pembangunan pekerjaan berasal dari APBN Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Brantas dengan HPS Rp 24.102.451.334,-.
Dari data yang tayang di LPSE Kementerian PUPR, diketahui PT. Kharisma Bina Konstruksi menjadi pemenang lelang dengan nilai penawaran Rp 19.186.373.000,- (79%) dengan Nomor Kontrak PB.02.01-Am.07.1/641, sedangkan tanggal kontrak pelaksanaan kerja dimulai pada tanggal 11 Juli 2019 dengan durasi lama pekerjaan selama 167 hari kalender, dan berarti pekerjaan berakhir pada tanggal 25 Desember 2019.
Dari hasil pantauan HR (21/12) di lokasi pekerjaan, pekerjaan diduga tidak akan selesai sesuai kontrak kerja yang telah disepakati (satu tahun anggaran). Hal tersebut dikarenakan volume pekerjaan diperkirakan belum mencapi 80%, padahal berdasarkan kontrak pekerjaan berakhir 4 hari lagi.
Lebih aneh lagi, HR menemukan adanya item pekerjaan yang tidak tertuang didalam daftar kuantitas dan harga, tetapi didalam pelaksanaan pekerjaan item tersebut dilaksanakan, item yang di maksud yakni pemancangan sheet pile.
Berdasarkan item yang tertuang didalam daftar kuantitas dan harga, diketahui hanya ada pemancangan mini pile 20 x 20 cm (p.3m). Timbul pertanyaan publik, kenapa item pekerjaan sheet pile bisa muncul? Tunggu jawabannya di edisi berikutnya. ian
