Di Satker PJN Metro I Jakarta: Perusahaan Pemenang Sudah Di-blacklist?

oleh -584 views
oleh
JAKARTA, HR – Proses tender di Satuan Kerja SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Metropolitan I Jakarta diduga bermasalah, pasalnya perusahaan pemenang diduga telah di blacklist atau masuk daftar hitam di LKPP dan juga kemampuan dasar/KD tidak mencukupi, namun tetap dimenangkan.
Berdasarkan pengumuman lelang di Website Kementerian PUPR, dimana paket yang dimaksud adalah paket Peningkatan Jembatan Cacing B dengan Kode Lelang 11255064,dan nilai perkiraan sendiri (HPS) senilai Rp 43.860.084.000, sedangkan pemenangnya PT Daya Hasta Multi Perkasa (PT DHMP) dengan nilai penawaran Rp 36.579.276.000,00 atau 86,1 persen.
Pokja Pangadaan Barang/Jasa Konstruksi Satker PJN Metropilitan I Jakarta, dalam membuat atau menyampaikan persyaratan “jadwal lelang” untuk pengumuman pemenang atau masa sanggah hasil lelang yakni tanggal 22 Maret 2016 – 28 Maret 2016, sementara perusahaan pemenang PT DHMP telah di-blacklist yang mulai berlaku tanggal 04 Maret 2016 – 03 Maret 2018 terkait proyek di KPA Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes No : HK.04.01/III.5/213/2016 dengan alasan Perka N0.18/2014 Pasal 3 ayat 2 Huruf f: Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak secara bertanggungjawab, sehingga masih dalam proses lelang paket ini, perusahaan pemenang sudah di-blacklist.
Kemudian, pemenang PT DHMP juga diduga untuk pengalaman yang disampaikan sebagai persyaratan pengalaman SBU pada Subklasifikasi/Klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Pekerjaan Jembatan, Jalan Layang Terowongan dan Subways /S1004/M2 untuk perhitungan KD tidak mencukupi. KD perusahaan senilai Rp 20.306.000.000 sebagai pengalaman tertinggi tahun 2013 pada pekerjaan sejenis/kompleksitas yang setara dalam 10 tahun terakhir, sedangkan paket pekerjaan yang dilelangkan sekurang-kurangnya dari HPS sebesar Rp 43.860.084.000.
Pokja Satker PJN Metropolitan Satu Jakarta juga dalam menilai evaluasi bagi peserta yang ikut tender, dimana ada sebelas peserta yang memasukkan harga, namun dari sebelas peserta tersebut tidak ada yang menawar dibawah 80 persen dari HPS. Akan tetapi, Pokja menyatakan bahwa peserta gugur dengan alasan salah satu poin: “tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 penawaran dibawah 80 % dari HPS”, dan aneh pada lelang paket tersebut, padahal peserta tidak ada yang menawar dibawah 80 persen dari HPS
Juga diragukan bahwa milik atau sewa AMP yang dipakai pemenang, karena apakah masih laik beroperasi sesuai SE: 14/SE-BV/2014 ttg Standard Dokumen Pengadaan dan Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 3) untuk Pekerjaan Jalan dan Jembatan yang dikeluarkan oleh Kepala BBPJN IV (Jakarta, Jawa Barat dan Banten)?
Surat Kabar Harapan Rakyat telah mengajukan konfirmasi dan klarifikasi dengan surat nomor: 024/HR/V/2016 tanggal 30 Mei 2016 kepada Kepala Satuan Kerja SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan I Jakarta, namun sampai saat ini belum ada tanggapan dari Kasatker maupun PPK dan Pokjanya hingga berita ini naik cetak.
Papan Proyek Tidak Terpasang
Pantauan HR (22/6/2016) disepanjang jalan nasional di Jl. Cacing-Cilincing Jakarta Timur, dimana paket Peningkatan Jembatan Cacing B sampai tanggal 22 Juni 2016, selain tidak ditemukan adanya plang papan proyek, juga belum dikerjakan oleh pemborongnya. Dan, yang ada hanya spanduk (bukan papan proyek-red) yang bertuliskan , “Mohon maaf sedang perbaikan, hindari akses jalan cakung –cilincing B KM 15 ada penggantian jembatan cacing B” sudah dicabut, dan yang ada diganti lagi dengan berbentuk spanduk yang bertuliskan, “mohon maaf ada pekerjaan jembatan hindari akses jembatan cakung drain arah cilincing mulai tangga 20 Mei s/d 31 Desember 2016, namun sampai tanggal 22 Juni 2016 sama sekali tidak ada pekerjaan proyek tersebut, padahal tanggal kontrak telah berlangsung sejak 1 April 2016.
Spanduk bukan sebagai papan proyek, yang mana proyek tersebut adalah kuasa pengguna anggaran/KPA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, karena sesuai pantauan HR terpasang pemberitahuan hanya, “mohon maaf ada pekerjaan jembatan hindari akses jembatan Cakung Drain arah Cilincing mulai tangga 20 Mei s/d 31 Desember 2016 dengan logo Kementerian PUPR.
Dengan adanya proyek peningkatan Jembatan Cacing B, namun belum ada pengerjaannya, maka dipertanyakan kenapa sampai saat ini belum ada pengerjaan proyek?
“ini sangat aneh dan kapan selesainya, apakah harus ditunggu sampai 31 Desember 2016?” kata Kordinator Pengkaji dan Investigasi LSM ICACI (Independent Commission Against Corruption Indonesia), Reza Setiawan kepada HR, (23/6), di Jakarta.
Ditambahkan Reza, selain tidak ada “plang papan proyek”, juga belum ada pengerjaan proyek tersebut, dan apakah karena perusahaan kena blacklist atau ada sesuatu? Ini sangat dipertanyakan dan bisa-bisa menimbulkan berbagai opini publik dan terkesan kurang transparan.
“Proyek dengan nilai puluhan miliaran rupiah, sangat disesalkan karena tidak ada papan pemberitahuan (name board) tentang nominal biaya, kalender kerja, volume fisik, nama perusahaan atau kontraktor, dan hal penting lainnya, diduga kuat pelaksana proyek berspekulasi mencari keuntungan besar, dengan cara merahasiakan anggaran, padahal sekecil apapun proyek yang dikerjakan harus memasang papan plang nama proyek, ”ujarnya.
“Tidak adanya papan proyek, jelas praktik seperti ini rawan korupsi. Ini mestinya harus jadi perhatian serius dari aparat terkait untuk mengusutnya,” katanya seraya menambahkan, penetapan pemenang oleh perusahaan ini adalah diduga hanya sebagai rental atau pinjaman, sedangkan pemainnya adalah rekanan lama yang itu-itu juga atau orang yang merupakan binaan satker, jadi hal ini harus diusut dan meminta Menteri PUPR mengevaluasi dan menindak tegas anakbuanya di Satker/PPK dan Pokja.
Sementara, beberapa warga sekitar Jalan Cakung-Cacing merasa heran, “kok ada spanduk perbaikan jembatan dari sebulan lalu spanduknya dipasang, tetapi kerjanya belum ada, kita jadi aneh deh melihat proyek tersebut,” ujar Usma, salah satu tukang ojek yang mangkal di bawah jembatan jalan tersebut kepada HR.
“Ada spanduk bertuliskan hati-hati lewat jalan jembatan itu, namun pekerjaan sampai saat ini belum ada, ini kan aneh ya,” kata Tomi, salah satu warga sekitarnya kepada HR seraya berharap agar secepatnya dikerjakan. tim

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *