TANJUNG ENIM, HR – PT Bukit Asam Tbk baru saja menyelasaikan kegiatan Ulang Tahun ke-37. Kegiatan yang dilakukan sebanyak 54 macam, dari olah raga, hingga mendatangkan artis ibukota Jakarta, serta diliput oleh media massa lokal hingga nasional. Tapi ternyata apa yang terjadi di sekitarnya, diduga para petingginya tutup mata, bahkan cenderung kejam bak penghisap darah.
Seperti yang menimpa Panti Asuhan Darul Yatim, Tanjung Enim. Ketika awak HR berkunjung ke Panti Asuhan Darul Yatim, ternyata yang dahulunya beralamat di Bukit Munggu terus dipindahkan ke Desa Tegal Rejo, yang kondisi lahannya sangat gersang, akibat bekas timbunan lahan tambang.
Lahan yang tadinya tidak dapat ditumbuhi tanaman bahkan rumput sekalipun, kini sudah mulai nampak kesuburannya. Menyuburkan tanah bekas galian tambang bukanlah perkara mudah, melainkan dibutuhkan keuletan dan pupuk. Butuh waktu hingga dua tahun untuk menjadikannya seperti ini.
“Lihat saja lahan bekas tambang lainnya, ada enggak yang kayak (seperti) di sini?” ungkap Pengasuh Darul Yatim.
Pengasuh Panti Asuhan Darul Yatim, Sularna, mengungkapkan pada HR awal kepindahan Panti Darul Yatim ini sungguh menyedihkan, tapi apa mau dikata, lahan yang ditempatinya adalah lahan milik PTBA.
“Karena disuruh pindah, ya kita harus pindah walau dengan fasilitas seadanya. Fasilitas yang kita miliki hanya membangun seadanya dengan memanfaatkan kayu-kayu yang kita bawa dari bongkaran tempat lama. Ya, yang penting dapat untuk tidur anak-anak. Belum lagi di sini tidak ada sumber air bersih, serta permukaan tanah yang banyak berupa gundukan-gundukan tanah. Yang lebih bingung lagi kita diwajibkan bayar sewa sebesar Rp 20 juta lebih setahun dengan alasan karena Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP),” keluh Sularna.
Lebih lanjut Sularna menjelaskan, selama dua tahun belum pernah ada pejabat PTBA secara kedinasan berkunjung ke Panti Darul Yatim. Jangankan memberikan bantuan, pihak PTBA berkunjung pun sungkan.
Selama kegiatan Ulang Tahun ke-37 PT Bukit Asam Tbk, awak HR selalu mengikutinya. Baik itu kegiatan olah raga maupun pembagian sembako serta sumbangan untuk 10 panti asuhan sebesar Rp 1,5 juta setiap pantinya. Belum lagi kegiatan jalan santai dengan memberikan doorprice sepeda motor, juga mendatangkan para artis papan atas di acara puncaknya. Ironis memang buat perusahaan sebesar PTBA diduga telah menyewakan tanah pada Panti Asuhan.
Setelah dikonfirmasi, Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk, Suherman, melalui Manajer Humas Epensi, (16/3), menyatakan; benar adanya penyewaan lahan tersebut. Karena lahan yang dipinjamkan PTBA pada Panti Asuhan Darul Yatim seluas 2 ha. Sedangkan lahan yang dimanfaatkan oleh panti Darul Yatim seluas 3 ha, jadi 1 ha-nya disewakan berdasarkan kesepakatan bersama antara PT Bukit Asam Tbk dengan pihak Darul Yatim. ja
