MAJALENGKA, HR- Demi melanjutkan pembangunan di Kabupaten Majakengka, setelah 10 tahun mengabdi sebagai Bupati Majalengka, DR H Sutrisno SE, MSI memutuskan untuk kembali mengabdikan diri melalui sebuah komunitas peduli lingkungan secara langsung untuk turut menjaga masterplant ke depan, agar dapat mengontrol laju pertumbuhan program pembangunan di Majalengka.
Hal tersebut dikemukakan oleh Bupati Majalengka, DR H. Sutrisno SE. MSI kepada sejumlah insan media saat mengadakan pertemuan secara terbuka di salah satu rumah makan di daerah Kelurahan Tarikolot, Majalengka, Jumat (31/08).
Lebih dari itu, berkat dorongan dari berbagai pihak, baik dari partai maupun tokoh masyarakat yang melatar belakangi dirinya agar tetap melanjutkan pengabdiannya, ia pun maju di kancah pemilihan legislatif DPR RI.
Diakuinya, selama bertugas belum maksimal memenuhi kebutuhan masyarakat, dan tentunya masih ada kekurangan. Namun dirinya yakin keberhasilan yang telah dicapai selama 10 tahun masa kepemimpinannya dalam membangun Majalengka akan diteruskan oleh pemerintahan selanjutnya.
Terwujudnya keberhasilan pembangunan di Majalengka selama ini, menurutnya merupakan hasil dari upaya kebersamaan. “Tanpa kebersamaan gotong royong dan kondusivitas, semuanya tidak akan terwujud,” tandas Sutrisno.
Dirinya pun menyebutkan mengakui peran media merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai alat kontrol untuk mengawal bersama terhadap kebijakan pemerintah. Melalui perannya tersebut dapat memberikan input yang positif dalam pembangunan.
Kini Sutrisno komitmen dan akan konsisten terus berjuang memberikan yang terbaik merujuk kepada kesejahteraan yang berkeadilan melalui jalur perjuangannya di senayan.
“Mudah-mudahan melalui pengalaman yang telah dimiliki, saya nanti diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk menduduki posisi yang strategis untuk mewujudkan kebijakaan yang berpihak terhadap daerah,” harapnya.
Lebih jauh, Sutrisno pun menyatakan bertekad akan mengawal dan mewujudkan pembangunan Majalengka sebagai sentra pembangunan di Jawa Barat.
Sangat penting untuk dipahami, untuk otonomi daerah agar lebih fokus lagi untuk membangun sektor-sektor potensi kearifan yang ada di Majalengka, termasuk diantaranya membuka akses-akses jalan yang menunjang terhadap roda perekonomian,” terangnya.
Hal ini dilakukan agar membuka mobilitas yang tinggi sehingga dengan adanya akses itu dapat memudahkan keluar masuk aktivitas perekonomian dan penyebarannya dari segala arah dan membuka peluang kerja terhadap masyarakat yang berada di lintasan area tersebut.
Di akhir perbincangannya, Sutrisno pun berpesan agar pemerintahan selanjutnya dapat menjaga wilayah strategis yang terdapat di Majalengka untuk menjadi bagian vital progres pembangunan yang akhirnya menjadikan Majalengka sebagai kawasan strategis di Jawa Barat. lintong situmorang
