Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Barito Utara Sampaikan Penambahan 2 Orang PDP Reaktif RDT

oleh -825 views
oleh

MUARA TEWEH, HR – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Barito Utara menggelar Press Release terkait perkembangan covid-19 di Barito Utara.

Press Release yang berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Barito Utara ini dihadiri Kepala Dinas Kominfo dan Persandian, M. Iman Topik, S.IP., M.Si, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Siswandoyo, S.KM, M.Kes selaku Juru Bicara, Direktur RSUD Muara Teweh, Drg. Dwi Agus, Kepala Ruangan Perawatan Covid-19 Ruangan Matahari, dengan mengundang pihak jurnalis media di Barito Utara, Kamis (14/05/2020).

Dalam keterangannya, Juru Bicara, Siswandoyo menyampaikan bahwa sejak tanggal 12 Maret hingga hari ini tanggal 13 Mei 2020 pukul 09.00 WIB total pasien ODP kumulatif berjumlah 46 orang, dengan rincian rawat di RS ada 2 orang, 4 orang dalam proses pemantauan dan 40 orang selesai pemantauan.

Untuk jumlah pasien PDP berjumlah 17 orang dengan rincian hasil swab negatif 13 orang, menunggu hal lab 1 orang, pasien yang masih dirawat 2 orang dan isolasi mandiri 1 orang. Disampaikan juga bahwa dari total 17 orang tersebut pada kemarin ada penambahan 2 orang yang hasil rapid test (RDT) nya dinyatakan reaktif.

Sedangkan untuk positif berjumlah 3 orang yang dirawat di RSUD Doris Silvanus Palangka Raya dengan 2 orang pasien telah dinyatakan sembuh yakni pasien nomor 1 dan 3 dan pasien nomor 2 saat ini kondisi pasien dalam keadaan stabil dan masih menunggu hasil swab test lanjutan.

Terkait kasus pasien PDP yang terbaru, disampaikan bahwa pasien tersebut datang dengan keluhan diare, dan hasil skrining menunjukkan tidak memenuhi kriteria covid lainnya. Sehingga prosedur yang dilakukan sesuai penanganan pasien umum lainnya.

Setelah dirawat dua malam, kecurigaan tim medis muncul pada saat keesokan harinya pasien bercerita bahwa beberapa hari yang lalu ada keluarga beliau yang meninggal secara mendadak. “Sejak dari itu muncul kecurigaan dan setelah itu dokter kami di rumah sakit berinisiatif untuk di rapid (test) saja dikarenakan ada anggota keluarganya yang meninggal mendadak, setelah kita rapid hasilnya reaktif,” ucap Siswandoyo.

Langkah selanjutnya pihak Rumah Sakit langsung melakukan rapid test kepada 31 orang tenaga kesehatan di Rumah Sakit yang berkontak atau menangani pasien secara langsung, “Alhamdulillah hasilnya negatif,” lanjutnya. “Saat ini tenaga kesehatan tersebut dikarantina di Rusunawa Rumah Sakit dan untuk sementara waktu tidak melayani pasien langsung sambil menunggu rapid test kedua dan hasil swab pasien yang berinisial MA tersebut keluar. Apabila hasil swabnya positif maka 31 tenaga kesehatan tersebut akan dilakukan swab test tanpa menunggu rapid test kedua,” jelas Siswandoyo.

Terkait dengan contact tracing pasien PDP tersebut, Tim Medis telah melakukan rapid test terhadap keluarga, orang dekat pasien, dua orang pasien yang satu ruangan, termasuk warga yang menangani pengurusan jenazah anggota keluarga MA tersebut. “Kontak erat pasien ada 8 orang yang kita rapid dengan hasil 7 orang non reaktif dan 1 orang reaktif yakni istri dari pasien.” dijelaskan pula bahwa ada 4 orang yang menangani jenazah anggota keluarga MA dan telah dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif, jadi total ada 12 orang yang telah di rapid test terkait contact tracing pasien PDP tersebut.

Terkait kewaspadaan dini terhadap jenazah keluarga pasien yang meninggal, Siswandoyo menyampaikan bahwa pada hari ini dan besok akan dilakukan tracing kembali terhadap riwayat perjalanan dan pengobatan almarhum serta orang yang kontak erat dengan almarhum untuk dilakukan skrining dan rapid test.

Siswandoyo kembali menyampaikan himbauan pemerintah kepada warga masyarakat yang juga telah disampaikan oleh Bupati Barito Utara. Tidak boleh panik, tetap waspada. Serta harus disiplin, disiplin cuci tangan pakai sabun, disiplin pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan, serta jangan keluar rumah apabila tidak ada kepentingan. Disiplin bekerja, belajar, beribadah dari rumah, PHBS, makan makanan bergizi, aktifitas fisik min 30 menit sehari. “Serta apabila sakit harus jujur kepada tenaga kesehatan tentang riwayat penyakit, perjalanan dan kontak dengan siapa saja, demi kita dapat memutus penyebaran Covid-19 ini,” ucap Siswandoyo.

Kepala Dinas Kominfosandi, M. Iman Topik, S.IP., M.Si selaku moderator pers rilis menyampaikan dengan adanya pers rilis ini semoga tidak ada polemik dan kesimpang siuran berita terkait pasien PDP yang kemarin sempat heboh di media sosial. “Semoga dengan bantuan pemberitaan dari teman-teman wartawan dapat membantu pemerintah dalam memberikan informasi terkait perkembangan terbaru dan penanganan Covid-19 di Barito Utara, “ia juga berharap semoga Barito Utara dalam terkendali dari wabah pandemi ini. “walaupun ada pasien reaktif namun akan segera dilokalisir sehingga tidak menjadi wabah yang berkembang dan kita tetap aman sebagaimana doa dari kita semua,” tutup Iman Topik. mps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *