Rahasia Dibalik Kesuksesan Maruarar Sirait

oleh -1.7K views
oleh

MAJALENGKA, HR – Mungkin banyak orang di negeri ini hanya melihat kesuksesan dari hasilnya, tanpa melihat prosesnya. Padahal apapun yang kita inginkan agar bisa terwujud diperlukan pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit. Jika tidak dilakukan, maka harapan itu hanya sebatas mimpi di siang bolong. Pesan hidup itulah yang sering disampaikan anggota DPR RI Maruarar Sirait, dalam setiap pertemuan dengan konstituennya, baik dalam rangka reses, kunjungan kerja, silaturahmi, serta pertemuan lainnya.

Bang Ara, nama sapaanya, tidak pernah pelit dalam memotivasi kepada siapapun orangnya, tanpa pandang bulu agar menjadi manusia yang mandiri, berdaya guna, dan bermanfaat bagi orang lain. Bahkan politisi senayan asal Fraksi PDIP ini, tidak hanya sekadar memberikan kata-kata manis, namun dibuktikan dengan keselarasan antara perkataan dan perbuatan. Termasuk kerap memberikan kail bukan ikan, sebagai modal usaha awal kepada beberapa kelompok masyarakat di dapilnya dalam menciptakan wirausahaan baru.

“Hidup itu seperti roda kehidupan. Terkadang kita berada di atas, kadang hidup dibawah. Ketika diatas jangan pernah sombong, dan dibawah jangan menyerah,” ujar legislator asal daerah pemilihan Majalengka-Subang-Sumedang, ketika melaksanakan reses bersama ratusan warga Majalengka di Rumah Makan Saung Welit Desa Cisambeng Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka, Sabtu, (3/3/2018) malam.

Menurut mantan Ketua Steering Committe (SC) Piala Presiden tiga tahun berturut-turut ini, yang mampu merubah nasib baik dan buruk seseorang ditentukan diri kita sendiri. Apakah kita ingin menjadi orang sukses atau gagal sepenuhnya keputusan ada di tangan kita. Misalnya, jika kita belum memiliki pekerjaan dan ingin merubah kehidupan perekonomian agar lebih baik, maka harus berusaha maksimal memperbaikinya. Diantaranya, membuat koperasi bagi kelompok masyarakat, atau membuka ladang usaha sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Tentunya semua itu harus ditekuni, sabar, terus belajar dan jangan mudah patah semangat alias frustasi.

“Saya bisa seperti ini, jangan lihat sekarang. Dulu saya prihatin dan mau berusaha memperbaiki nasib hidup saya,” ucap politisi muda kelahiran, Medan 23 Desember 1969.

Tak hanya itu, suami dari Shinta Triastuti bercerita awal dirinya meniti karir bisnis saat duduk di bangku SMA di Jakarta, dengan berjualan kaos C-59 dari Bandung untuk dipasarkan di Jakarta. Kemudian, ketika kuliah di Bandung membuka warung kecil-kecilan di lokasi kampus hingga berkembang pesat. Termasuk sempat berjualan bawang merah dari petani Brebes, untuk dipasok ke sejumlah pasar di Jakarta dengan harga relatif murah.

“Dari pelajaran itu, sekarang saya punya sejumlah restoran, bisnis lainnya, keliling Indonesia, serta mengunjungi beberapa negara yang ada di dunia. Jadi, semua itu butuh proses, tidak bisa instan begitu saja,”ungkap ayah dua orang anak ini.

Politisi yang sangat dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengaku, akan selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam menjalani kehidupan dan mengabdi pada bangsa dan negara ini.

“Hidup hanya sekali, berbuat baiklah dan selalu berusahalah menjadi orang bermanfaat, prinsip itulah yang selalu saya pegang,” ujar anggota Komisi XI DPR RI ini.

Masih dikatakan Ara, jika Bung Karno, Sang Proklamator RI pernah berpesan, jangan pernah melupakan sejarah (jasmerah), jika hidup kita tidak ingin kuwalat (kesengsaraan). Namun yang tidak penting pula, kita harus mampu membuat sejarah dalam hidup kita.

“Buatlah sejarah kebaikan yang ditorehkan oleh kita untuk kemaslahatan dan kepentingan orang banyak, bukan sebaliknya,” kata politisi muda yang selalu energik, humanis dan tetap rendah hati ini. lintong situmorang

Tinggalkan Balasan