Program Taskin Nelayan Rawan Penyimpangan, DPRD: Tim Pendamping Perlu Diawasi

oleh -483 views
oleh
Suasana kegiatan validasi data calon penerima Taskin bidang kelautan dan perikanan

NATUNA, HR – Program Pengentasan Kemiskinan (Taskin) Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Kelautan Dan Perikanan, yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nelayan dan pembudidaya ikan sehingga mencapai peningkatan ekonomi dan kesejahteraan hidup sangat patut untuk di acungi jempol.

Tidak tanggung-tanggung total anggaran yang akan diggelontorkan oleh Pemkab Natuna untuk program Taskin nelayan pada APBD tahun 2015 sebesar Rp. 16.457.500.000. Bantuan Taskin tersebut akan diberikan kepada kelompok usaha bersama (KUB), kelompok budidaya ikan dan kelompok pengolahan dan pemasaran, yang telah di seleksi terlebih dahulu dari setiap kecamatan.
Namun demikian, program Taskin ini sangat rawan terjadi penyimpangan. Bantuan yang sesungguhnya ditujukan bagi nelayan miskin dengan taraf hidup memprihatinkan di khawatirkan tidak tepat sasaran.
Dalam kegiatan validasi data calon penerima bantuan Taskin 2015 oleh Dinas Kelautan Dan Perikanan(DKP) Natuna pada Kamis (28/5), masih banyak ditemukan permasalahan di lapangan seperti yang dipaparkan oleh Camat maupun DPRD.
Misalnya di Kecamatan Pulau Tiga dan Bunguran Timur Laut, didapati anggota dalam kelompok nelayan calon penerima bantuan telah memiliki perekonomian yang mapan, seperti memiliki rumah layak, motor bahkan mobil, padahal di kecamatan yang sama masih terdapat nelayan miskin.
Tentu hal tersebut mengundang tanda tanya mengapa penyeleksi atau tim pendampingan memasukan kelompok nelayan yang seharusnya tidak masuk dalam keriteria nelayan miskin.
Menyikapi temuan ini, anggota Komisi 2 DPRD Natuna Abil Hanafi mengatakan, penerima bantuan Taskin nelayan haruslah nelayan sesungguhnya, artinya dia berprofesi sebagai nelayan yang memang sesuai dengan kriteria penerima bantuan tersebut. Dirinya juga berjanji, bersama anggota DPRD lainnya akan terus mengawasi penggunaan dana tersebut nantinya.
“Kita akan terus menggiring dan mengawasi bagaimana dana tersebut digunakan sesuai dengan tujuan program Taskin nelayan. bukan ingin berprasangka buruk, namun bisa saja ada kongkalikong atau kerjasama antara penerima dengan pendamping agar mendapatkan keuntungan pribadi. Pendampingnya yang perlu kita awasi,” tandasnya. ■ fian

Tinggalkan Balasan