Launching Cinta Al-Qur’an di Lapas Narkoba Perempuan Bollangi

oleh -1.2K views
oleh

GOWA, HR – Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL, melaunching Cinta Al-Quran yang merupakan inspirasi dari Ibu Dewi YL, di Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Perempuan Kelas IIA Bollangi, Kecamatan Pattallassang, Sabtu (11/8).

Launching Cinta Al-quran ini ditandai dengan penabuhan genderang diiringi dengan pembacaan Alquran dari warga binaan lapas Bollangi, yang didampingi Kalapas Perempuan Bollangi, Sudaryati, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham, Marasidin Siregar, serta Forkopimda Kab Gowa yang sempat hadir.

Adnan dalam sambutannya mengatakan, hari ini tentu merupakan sebuah kebahagian dan kegembiraan bagi kita, karena tentunya hari ini ada sebuah inovasi yang dilakukan di lapas Bollangi dalam rangka untuk cinta terhadap Al- qur’an.

“Cinta terhadap Al-qur’an dan cinta terhadap agama kita maka Allah menjajikan syurganya di kemudian hari,” tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Adnan, hari ini kita patut berbangga karena jika kita cinta terhadap Alquran, maka itulah yang akan menjadi pedoman hidup kita. Al-quran itu jauh sebelumnya sudah ada, tapi Al-qur’an itu menjadi sebuah kompas dan petunjuk bagi hidup kita di dunia, sampai kiamat akan tetap jadi petunjuk bagi umat Islam.

“Jadi barang siapa yang menjadikan Al-qur’an sebagai landasan dalam hidupnya maka akan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT,” kata Bupati termuda di KTI ini.

Melalui kesempatan ini, dia berharap program ini bisa menjadi percontohan semua lapas yang ada di Provinsi Sulsel, dan di kesempatan ini juga dia mengatakan ada satu hal yang perlu diketahui, bahwa orang Gowa itu dikenal karena agamanya, sebab peradaban Islam yang pertama di wilayah selatan adalah di Kabupaten Gowa.

“Jadi kalau hari ini di Gowa juga dilaunching Cinta Al-qur’an, tidak salah lagi kalau orang Gowa baik agamanya,” terang mantan anggota DPRD Prov Sulsel ini.

Sementara, Sudaryati mengatakan mengapa program ini kami laksanakan, karena kami ingin mereka mempunyai sesuatu yang lebih dalam memperbaiki akhlaknya. Menurutnya, sangat disayangkan kalau waktunya selama di dalam Lapas tidak diisi dengan sesuatu yang bermanfaat dan bersifat positif.

“Saya ingin semua warga binaan mendapatkan sesuatu yang bernilai, bahkan saya akan sangat mensupport dengan kegiatan yang kita laksanakan, asalkan memiliki manfaat yang sangat baik tentu saja saya tidak akan menghambat, malah saya akan mendukung semua kegiatan kegiatan yang dapat membuat warga binaan menjadi lebih baik,” ujarnya.

Di waktu yang sama, Marasidin Siregar mengatakan bahwa kegiatan ini adalah suatu kegiatan yang telah lama ditunggu-tunggu, karena pembinaan lembaga kemasyarakatan sebagaimana yang disebutkan dalam undang undang No 12 dikatakan, bahwa yang terlibat dalam lembaga pembinaan ada beberapa.

“Faktor yang pertama, para warga binaan itu sendiri. Para warga binaan bukan hanya sebagai objek semata tetapi dengan sistem pemasyarakatan, warga binaan ataupun anggota masyarakat yang untuk sementara waktu diberikan arahan, menjadi subjek pembinaan untuk sementara waktu. Selain itu, faktor lainnya adalah Pemerintah Daerah, Organisasi Masyarakat atau Pihak Swasta yang mana selalu berperan aktif memberikan arahan yang baik kepada warga binaan, demi suksesnya pembinaan di tempat ini,” jelasnya.

Di akhir sambutannya dia berpesan, “Kepada warga binaan mari kita sama-sama memanfaatkan kegiatan ini, mari kita manfaatkan waktu yang ada saat ini, sehingga pada saatnya nanti saudara-saudaraku yang menjalankan binaan telah selesai, jika kembali di tengah-tengah masyarakat dapat menjadi contoh dan suri tauladan, serta mengimplementasikan apa yang telah didapatkan di tempat ini.” kartia

Tinggalkan Balasan