Konsulat Jenderal Kedubes AS di Surabaya Hadiri Penutupan CAMP EPIC 2019

oleh -747 views
Konsulat-Jenderal Kedutaan Besar Amerika Serikat di Surabaya Hadiri Penutupan CAMP EPIC 2019.

BADUNG, HR CAMP EPIC selama dua minggu akhirnya sampai pada kegiatan penutupan, kegiatan ini diisi dengan pidato penutup dari Konsulat-Jenderal Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Surabaya, Mark Mc Govern dan dilanjutkan dengan kunjungan ke Pura Uluwatu (28/06/2019).

Dalam penutupan tersebut, Mark Mc Govern menyampaikan kebanggaannya kepada para murid dari Indonesia dan Timor Leste yang telah dengan suka rela menyisihkan 2 minggu waktu liburnya untuk bergabung bersama CAMP EPIC.

Diantara cerita dan gurauan yang dilontarkan dengan jenaka, Mark Mc Govern memberikan motivasi pada para calon guru Bahasa Inggris untuk terus meningkatkan inovasi dalam mengajar, serta memaksimalkan penggunaan teknologi.

“Selain itu, kita juga harus ingat bagaimana etika kita memperlakukan para siswa atau orang yang sedang belajar Bahasa Inggris secara general, yakni tidak mengoreksi kesalahan ucapnya di depan umum. Hal ini sangat sederhana namun tentu menjadi catatan penting karena dapat menurunkan motivasi mereka,” terang Mark.

Indonesia, menurutnya, merupakan negara dengan logat yang cukup baik dalam pengucapan Bahasa Inggris, menurut Mark hal ini dapat terjadi melalui konsistensi Bahasa Indonesia antara penulisan dan pengucapannya.

Hal tersebut juga membuat anak Indonesia lebih mudah dalam mengucapkan kalimat Bahasa Inggris, meski tentu pengucapan akan kembali pada seberapa banyak kita berlatih.

Salah satu peserta asal Universitas Padjajaran menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membuka wawasan terkait dengan metode pengajaran yang kekinian dan menarik, selain itu terdapat pula sesi diskusi yang menekankan tentang multikulturalisme dan toleransi, sehingga ia mengaku menjadi lebih terbuka dan paham tentang itu.

Multikulturalisme dan toleransi menjadi tema yang menarik dan cukup sering didiskusikan utamanya melalui materi America Moment yang berisi gambaran tentang bagaimana suasana belajar mengajar dan tangantangan yang dihadapi dalam pendidikan di Amerika.

“CAMP EPIC 2019 tidak hanya berbagi tentang metode pengajaran namun juga kebudayaan, kita membicarakan multikulturalisme, juga bagaimana menghargai, saya berharap hal ini akan diteruskan oleh para anak didik kami kepada lingkungan terdekatnya,” tutup Mark. gina

Tinggalkan Balasan