Kepala UPTD: HP Jadi Teman Belajar yang Menyenangkan

oleh -458 views
oleh
Endang Mustofa Kamal
CIAMIS, HR – Handphone (HP) atau telepon seluler dengan kecanggihan fitur yang dimiliki murid SD sebenarnya bisa dijadikan alat dan sumber belajar. Demikian dijelaskan Kepala UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Cikoneng, Drs Endang Mustofa Kamal, M.Pd kepada HR di kantor saat ditemui dimana UPTD-nya kantornya sekaliggus Gedung PGRI Kecamatan Cikoneng sedang dipugar dalam rangka direnovasi.
Menurutnya, bagi murid SD, Hp merupakan benda yang tidak asing serta menyenangkan yang sepertinya bagi mereka hanya dijadikan alat komunikasi dan bermain game.
Namun, perangkat canggih dan menyenangkan itu bisa juga dijadikan alat dan sumber pembelajaran. ”Para tenaga pendidik (tendik) diharapkan bisa mampu bagaimana merangsang siswa SD agar alat canggih dan menyenangkan itu bisa dijadikan alat dan sumber belajar, baik dengan fitur permainan yang edukatif maupun murid mengakses situs edukasi via fitur internetnya,” kata Endang dan melanjutkan bahwa banyak situs edukasi yang bisa di akses via Hp seperti website Kementerian Pendidikan dan lainnya.
Dalam konteks itu, ia memaparkan, para guru (tenaga pendidik) sudah mendapatkan pembelajaran IT, termasuk para kepala sekolah untuk pengaplikasian pembelajaran IT. “Tingkat kepsek sudah memiliki email sendiri,” ujarnya, yakni dengan memberi pelaporan-pelaporan kegiatan dengan email diharapkan bisa mengefisiensikan waktu.
Pasalnya, kata Kepala UPTD P&K Cikoneng itu, jarak tempuh antara sekolah atau rumah kepsek dengan Kantor UPTD cukup jauh, sehingga kemajuan teknologi harus dimanfaatkan.
“Dengan memberikan surat laporan tinggal diemailkan saja hemat ongkos dan waktu,” tukasnya.
Menyingkapi baru 15 gedung SD di wilayahnya yang memiliki ruang perpustakaan sebagai sumber bacaan bagi para murid, Endang optimis Hp bisa menjawab semua itu. ”Bagaimana kreatifitas tenaga pendidik bisa mengarahkan para murid, dan tidak terlepas akan campur tangan, bimbingan orang tua,” lanjutnya.
Membaca oleh Endang Mustafa Kamal dipandang kegiatan positif bagi siapapun. Dengan membaca maka cakrawala pengetahuan bisa di miliki. ”Di kami baru ada 15 SD yang memiliki perpustakaan itu pun tidak ada ruang membacanya,” tandasnya.
Diharapkan agar gairah membaca bagi murid bisa lebih ada, selayaknya kepsek bisa berinovasi membuat sudut baca (read corner, tempat yang menyenangkan, santai) bisa dimana saja di sekitar sekolahan, apa itu membuat khusus ruangan kecil, atau memanfaatkan sudut kantin,dan pemanfaatan ruang lainnya.
”Tidak usah megah, sudut baca ini yang penting ada tempat menyenangkan, santai, khusus bagi murid untuk membaca, karena baiknya murid itu diarahkan, dibimbing dan diberikan fasilitas,” pungkas DRS Endang Mustofa Kamal, M.Pd. ■ abraham/dm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *