NATUNA, HR – Sejarah telah membuktikan, kerjasama dan kesatupaduan TNI dengan rakyat serta komponen bangsa lainnya, menjadikan kita sebagai Bangsa yang berdaulat hingga kini. Kemanunggalan TNI dengan Rakyat juga telah menjadi salah satu pilar untuk tetap tegaknya NKRI.
Untuk menjaga Kemanunggalan tersebut, tentu harus ada kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama antara Rakyat dengan TNI. Salah satunya adalah Program TMMD (Tentara Manunggal Membangun Desa) yang dilaksanakan serentak di seluruh pelosok Nusantara dari Sabang sampai Merauke.
Program TMMD menyasar pada daerah terpencil, terisolir maupun daerah kumuh dan tertinggal, Salah satunya adalah Dusun Segeram. Sebuah Dusun kecil yang terletak di Kabupaten Natuna, keadaannya terisolir, terpencil, dan terasa di anak tirikan. Dusun yang hanya diketahui nama dan letaknya saja, tapi tidak banyak orang tahu betapa sulitnya hidup disana.
Akses jalan susah, malam gelap gulita, hidup berdampingan dengan buaya pun sudah lumrah disana. Lalu berbuat apakah Pemerintah Daerah selama ini? Tapi biarlah yang terpenting kini jalan keluarnya sudah ada. Karena program TMMD sedikit demi sedikit telah membuka tabir keterisolasian di Dusun Segeram.
Komandan Distrik Militer(Kodim) 0318 Natuna, Letkol Inf, Ucu Yustiana, menerangkan, Kegiatan TMMD dilaksanakan mulai tanggal 5 April – 4 Mei 2017 di Kecamatan Bunguran Barat, dengan melakukan berbagai kegiatan yakni, Pembukaan Jalan sepanjang 5,126 Meter, menghubungkan antara Dusun Segeram Kelurahan Sedanau dengan Desa Kelarik serta membuat 4 Unit MCK di Dusun Segeram. Sementara di Kecamatan Bunguran Utara TMMD melakukan Rehab Mushola Annur Desa Air Mali.
“Kegiatan Non Fisik yang diselenggarakan diantaranya Penyuluhan Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan, Penyuluhan Kamtibmas dan Bahaya Narkoba, Penyuluhan KB, Kesehatan Reproduksi dan HIV/AIDS, Penyuluhan Pertanian, Penyuluhan Perikanan, Penyuluhan Usaha Mikro, Kegiatan Agama dan Kegiatan Olahraga bersama serta Hiburan Masyarakat,” ungkap Dandim.
Sementara itu Ketua Rukun Warga 07 Segeram, Sumiati, mengucapkan rasa terimakasihnya kepada TNI dengan program TMMD-nya, yang telah berjasa membuka akses jalan warga segeram sehingga tidak terisolasi lagi.
Sumiati bercerita, warga Segeram jika ingin pergi ke Kelarik, Kecamatan Bunguran Utara, harus melewati jalan setapak, dengan jembatan penghubung kayu lapuk dan membahayakan jiwa. Ingin menggunakan transportasi laut ke Sedanau, memerlukan biaya lumayan besar.
Seandai akses jalan tanah selesai dibuka, terbayang kesejahteraan warga dusun segeram yang hampir 90 persen nelayan. Mereka bakal mudah menjual hasil tangkapan, berupa ikan, udang, ketam dan gonggong. Hasil laut olahan, seperti terasi, makasam dan lainnya.
“Untung ada Bapak TNI, mau bantu membangun dusun kami,” ujar Sumiati.
Ucapan terimakasih juga dilontarkan oleh Ismail, pria kelahiran Dusun Segeram 50 tahun silam itu, akhirnya bisa mewujudkan mimpinya, yakni ingin melihat dan menginjakan kakinya di Kota Ranai sebagai Ibukota Kabupaten Natuna.
Lain lagi cerita Tokoh Masyarakat Segeram, Sidik, mengungkapkan bahwa biasanya warga khawatir buang hajat di semak maupun di sungai karena ada ular dan buaya, namun, berkat dibangunnya 4 buah MCK di Dusun Segeram, masalah tersebut tidak dirisaukannya lagi.
“Alhamdulillah sekarang buang hajat tidak takut lagi, kemarin kita was-was kalau buang hajat di semak ada ular, kalau di sungai banyak buayanya,” ungkap Sidik. fian
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});