Tiga Balon PGRI Cikaum Siap Berkompetisi

oleh -520 views
oleh
PANTURA, HR – Dalam rangka pelaksanaan pesta Demokrasi pemilihan calon Ketua PGRI Kecamatan Cikaum Kabupaten Subang, yang rencananya dilangsungkan pada tanggal 30 Mei 2015 mendatang. Yang mana pesta Demokrasi ini akan diikuti oleh 3 bakal calon (balon) Ketua, yaitu, Abdul Rosyid,S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Rawamekar, Kertim A.R,S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Mulyalaksana dan Rasdi,S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Sarimukti. Ketiganya telah memenuhi persyaratan administrasi dan telah di seleksi oleh panitia.
Ketua panitia pemilihan calon Ketua PGRI Kecamatan Cikaum, Herdis,S.Pd menyatakan, sudah tiga nama yang telah mendaftarkan diri menjadi calon Ketua PGRI. “Sampai pendaftaran ditutup kita mencatat ada tiga nama, diantaranya calon F1 untuk Ketua yaitu (1) Abdul Rosyid, S.Pd, (2) Kertim A,R,S.Pd, (3) Rasdi,S.Pd. Sedangkan calon F2 untuk Wakil Ketua ada empat nama, yaitu, (1) Kartalim,S.Pd, (2) Nawawi,S.Pd, (3) Endi Suhendi,S.Pd,MM, Pd, (4) Sungkono,S.Pd, dan calon F3 untuk Sekretaris ada dua nama yaitu, (1) Caryo,S.Pd, MM, Pd, (2) Karwin,S.Pd,
Untuk memenangkan kompetisi tersebut, lanjutnya, calon F1 – F2 dan F3 harus meraih minimal 150 suara, sementara jumlah hak pilih (suara) kurang lebih ada 300 orang. Peserta pemilih berasal dari Guru PNS (Pegawai Negeri Sipil), dan memiliki kartu anggota PGRI yang masih berlaku.
Menurut Herdis, untuk pelaksanaan pemilihan ini dianggarkan seluruhnya sebesar Rp.15.000.000 yang berasal dari khas PGRI. “Jadi para kandidat tidak dipungut biaya sepersen pun ,’’ucapnya.
Sedangkan menurut anggota panitia pemilihan, H.Mustofa, siapapun yang akan terpilih menjadi Ketua PGRI nanti, harus benar-benar membawa perubahan. Ketua yang baru harus mampu meneruskan cita-cita yang belum sempat di kerjakan oleh ketua PGRI yang lama. “Lima tahun ke depan organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ini harus ada kemajuan baik dibidang organisasi maupun dibidang metodologi pembelajaran guru,”tandasnya.
Seorang pemimpin harus loyal terhadap anggotanya, dan mampu memperjuangkan hak-hak guru, baik guru PNS maupun guru honor, serta guru sukarelawan (sukwan), agar nasib mereka benar-benar diperhatikan,’’pungkas Mustofa. ■ herdi

Tinggalkan Balasan