MELAWI, HR – Kepolisian Resort Melawi dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Melawi menggelar simulasi pengamanan Pilkada 2018, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran soal kondisi yang akan dijalani saat hari pemilihan, pemungutan dan perhitungan suara paslon yang ikut bertarung dalam pilkada serentak 2018.
“Simulasi ini dilaksanakan untuk memberikan gambaran secara faktual tentang kondisi gantibmas yang terjadi di TPS (Tempat Pemungutan Suara), maupun di kantor KPU secara komprehensif kepada masyarakat, terutama pada saat simulasi ini yang jadi prioritas adalah bagaimana meredamkan massa yang beringas di kantor KPU Kabupaten Melawi,” jelas Kapolres Melawi AKBP Ahmad Fadlin, S. IK, M. Si, Kamis (25/1/2018) siang.
Ia menambahkan, dalam simulasi ini semua aturan pelaksanaan dan penanganannya akan dijelaskan melalui tahapan yang diperagakan dalam simulasi pengamanan Pilkada 2018 ini.
“Seluruh regulasi akan dipaparkan melalui simulasi, dan potensi masalah yang ada itu disimulasikan, kita paparkan dengan solusinya, kemungkinan-kemungkinan terjadi itu ada, baik yang disabilitas yang kehilangan hak untuk memilih, kehilangan C6, pemilihan yang menggunakan KTP tidak sesuai, kemudian ada yang ingin masuk paksa ke tempat penyelenggaraan pemilu dan melakukan penculikan atau penyanderaan, kasuistik-kasuistik yang coba dipahami baik oleh kami pihak Kepolisian, penyelenggara pemilu dan masyarakat,” paparnya.
Potensi – potensi masalah mungkin banyak terjadi dilapangan itu adalah hal yang lumrah ditemui, selain itu potensi tersebut diperkirakan akan muncul terkait dengan adanya regulasi yang baru, ungkapnya.
Ketua KPU Kabupaten Melawi Julita, SH, mengatakan, kalau sekarang kan cuma ada 3 komponen pemilih yang dapat memilih, pertama harus ada dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap), kedua, pemilih pindahan menggunakan A5, lalu pemilih yang tidak dalam DPT kemudian dia pakai KTP atau suket (surat keterangan).
“Komponen ini yang boleh masuk memilih,” tuturnya.
Kepala Bagian Operasi AKP Sofyan, mengatakan, simulasi ini dilakukan untuk melatih kesiap siagaan dari personil Polres Melawi apabila terjadi eskalasi meningkat yang terjadi baik itu di TPS maupun di kantor penyelenggara pemilu, ini untuk membiasakan personil dalam menghadapi gantibmas saat maupun setelah Pilkada 2018.
“Dalam pengamanan Pilkada 2018 Polres Melawi menerjunkan 210 personil ditambah 30 personil dari Dit Sabhara Polda Kalbar dan 30 personil Sat Bribmob Polda Kalbar, dengan perbandingan 518 TPS se Kabupaten Melawi, jumlah diatas belum ditambah dari rekan TNI dan Linmas,” jelasnya.
“Ada pola pengamanan yang sudah kita simpulkan, ada pola bagaimana mengamankan daerah yang aman dan rawan, tentunya akan berbeda pola dan jumlah pengamanannya, kita ingin menjamin acara Pilkada 2018 berjalan dengan aman, damai dan lancar, hal tersebut dapat terwujud apabila semua lapisan masyarakat menyadari betapa penting dan mahalnya aman dan damai itu,” ucapnya. abd