LEBAK, HR – Pada pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak 30 Agustus 2015, empat kecamatan di Kabupaten Lebak akan menjadi perhatian khusus aparat kepolisian. “Potensi kerawanan terjadinya konflik di empat kecamatan ini cukup tinggi. Maka dari itu, di daerah rawan seperti itu sisi pengamanan maupun pengawasan akan lebih diintensifkan, dengan menambah personel lebih banyak,” kata Kapolda Banten, Boy Rafli Amar.
Pengamanan Pilkades serentak yang digelar Polres Lebak di Alun–alun Rangkas Bitung, belum lama ini. Hal ini mengingat, keempat kecamatan tersebut, dinilai sebagai daerah rawan konflik dan tindakan anarkisme, baik saat pelaksanaan maupun pasca pilkades.
Menurut dia, meski keempat wilayah itu masuk dalam kategori daerah rawan konflik, bukan berarti daerah lain tidak menjadi fokus dalam upaya pengawasan dan pengamanan. Petugas tetap melakukan langkah sebagai mana tugasnya, yaitu memantau dan melakukan pengamanan jalannya pilkades di seluruh titik agar tidak adanya praktik penyimpangan atau punaksi anarkisme.
“Untuk detailnya daerah mana saja yang rawan konflik itu, kami tidak bisa menyebutkan. Ini untuk menjaga kelancaran pesta demokrasi,” ujarnya.
Kemungkinan terjadinya konflik bisa saja terjadi sebelum dan sesudah terjadinya pelaksanaan pilkades. Oleh karena itu, petugas akan mulai disiagakan di lapangan pada saat pelaksanaan dan sesudah pelaksanaan. Akan tetapi, pihaknya mengharapkan pelaksanaan pilkades ini berjalan lancar dan aman tidak terjadi sesuatu hal yang tak di inginkan, terlebih terjadinya anarkisme. “Kami harap, seluruh calon dan pendukungnya tetap menjaga kondusivitas diwilayahnya masing- masing,” ucapnya.
Bupati Lebak, Iti Octaviani Jayabaya mengajak seluruh komponen, baik yang terlibat langsung dalam pilkades atau pun tidak untuk tetap menjaga kondusivitas di wilayahnya masing-masing. “Ini komitmen semuanya untuk mejaga keamanan dan kelancaran Pilkades serentak. Jangan sampai ada gejolak anarkis atau pun hal yang dapat memicu kerusuhan,” tuturnya. ■ tar
