Mendukung Gerakan Peduli Memajukan Samosir (GPMS) Sinergitas Putra Samosir Perantau dengan Parbonapasogit

oleh -529 views
Mendukung Gerakan Peduli Memajukan Samosir (GPMS).

JAKARTA, HR – Samosir sudah lebih 16 tahun dimekarkan sebagai satu daerah otonom, terpisah dari Kabupaten Toba (dulu kabupaten Toba Samosir). Sebagaimana cita-cita pemrakarsa, yang diutarakan Sangkap Sihotang, cita-cita pemekaran adalah agar Samosir lebih baik dan lebih unggul dari daerah yang ada pada kawasan Danau Toba. Tetapi apa yang dicita-citakan itu, ternyata tidak seperti kenyataan. Hal ini terlihat dari cerminan dari APBD Samosir 2020, dimana PAD hanya ditargetkan todak sampai 8% maupun dari belanja tidak langsung lebih 55% dari APBD.

Merasa sudah begitu optimalnya pemerintah berbuat, tetapi progres pembangunan Samosir belum juga membuahkan hasil sebagaimana dulu yang motif pemekaran, sangkap Sihotang dan Tumpal Simanjorang, Mangaliat Simarmata dan Melani Butar-butar pun menginisiasi satu wadah para putra-putri Samosir merumuskan satu pemikiran untuk menjawabnya. Setelah berembuk, ketiganya lalu menyepakati namanya dengan “Gerakan Peduli Memajukuan Samosir (GPMS)”. Gerakan ini berupaya menghimpun para putra Samosir yang memiliki komitmen yang tidak semata-mata dalam tataran wacana tetapi juga siap menyingsingkan lengan bajunya berbuat untuk Samosir.

Patut dicatat beberapa nama yang telah diajak berhimpun dalam gerakan ini adalah seperti Prof. Dr. Tualar Simarmata, Prof Dr. Bungaran Malau, Bachtiar Sitanggang, Laris Naibaho, SH., Ir. Asterius Sinaga, MM., Drs Melani Buatar-butar, Carlos Melgares Varon, Agustus Naibaho, Drs Yunus Situmorang, Netty Berlian Situmorang dan Beny Luthan Sihombing. Nama-nama ini adalah yang selema ini telah mencurahkan perhatian dan kontribusinya untuk Bonapasogit Samosir.

Selain nama-nama di atas, turut juga dihimpun beberapa nama yang telah malang melintang dikegiatan mancanegara. Patut dicatat nama itu adalah seperti Alfons Samosir (diplomat di Jenewa), Lasro Simbolon yang berpengalaman sebagai Diplomat diberbagai negara dan terakhir menjadi Wakil Dubes RI di Moskow. Dan juga Ir. Edison Sinaga, pelaku bisnis terkait migas mancanegara. Tak ketinggalan juga dilibatkan non-putra Samosir tetapi kecintaannya begitu tinggi terhadap Samosir. Mereka adalah Kol. (Purn. TNI AL) dr. Bob Rimba dan Dr (iur) Liona Nanang S, SH. MH (Advokat/Dekan FH UNPAR).

Sejalan dengan maksud dan tujuan gerakan, yaitu menghimpun sebanyak mungkin pemikiran yang bersifat implementatif dan strategis yang diharapkan berguna untuk Samosir, Sangkap Sihotang lalu menyampaikan hal yang sama kepada Dr. Benny Pasaribu. Pucuk dicita ulam tiba, Dr. Benny Pasaribu yang anggota Tim Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini, merespen dengan baik dan memberikan dukungannya.

“Saya mendukung wadah itu. Mensinergikan potensi perantau dengan Parbonapasogit tentu satu gagasan yang sangat tepat untuk membawa Samosir ke arah yang lebih baik sebagaimana rekan-rekan dulu memrakarsainya,” ujar Dr. Benny Pasaribu, sebagaimana yang diucapkan oleh Sangkap Sohotang, yang juga dari Tim Pemrakarsa Pembentukan Kabupaten Samosir.

Menindak lanjuti maksud dan tujuan gerakan, yang pertama dilakukan adalah menyampaikan visi dan misi dalam satu acara yang disebut “Pasombu Sihol mengenai Bonapasogit: Mensinergikan Potensi Perantau dengan Parbonapasogit”. Walau dalam kondisi Pandemi Covid-19 yang terhalang pergerakan member antar daerah, tidak menjadi penghalang untuk menyamakan visi misi tersebut. Melalui fasilitas Google Meeting Wedimar sesama anggota gerakanpun saling menyapa memperkenalkan diri dan juga menyapikan ide dan pandangannya terkait Samosir.

Acara yang dilakukan tanggal 3 Juni 2020 tersebut dengan skedul waktu pukul 18.00 s/d 20.00, terpaksa molor sampai lebih pukul 21.00. Sangkin asyiknya acara berjalan, sampai-sampai Prof. Tualar Simarmata, yang menjadi keynote speaker dalam acara, meminta Host Dr (iur) Liona Nanang S. Mengingatkan Tumpal Simanjorang tentang batasan durasi waktu. Tumpal Simanjorang pada malam itu berindak sebagai moderator.

Sebagai acara perdana dimana, di sesama anggota relatif ada beberpa belum saling kenal, dari pantauan “Harapan Rakyat” boleh disimpulkan beralngsung dengan baik. Walau pada awalnya acara agar tersendat dikarenakan kendala teknis audio. Dalam acara malam itu, seorang peserta yaitu Lasro Simbolon, terlihat dominan dalam menyampaikan ide-idenya untuk memajukan Samosir.

“Banyak negara maju telah telah saya tinggali sebagai diplomat. Tetapi hal itu tidak melunturkan rasa cinta saya kepada Samosir untuk tidak mengunjunginya secara rutin setiap tahunnya,” ujar diplomta kelahiran Simbolon 56 tahun lalu ini.

Secara umum, para peserta setuju bahwa Samosir ke depan harus dipimpin oleh yang tidak semata-mata paham terhadap persoalan. Tetapi juga mampu untuk menggali potensi baik dari internal maupun eksternal. Maka untuk sesi pertemuan berikutnya yang menjadi topik bahasan adalah tentang kepemimpinan.

Sayangnya, Dr. Benny Pasaribu yang telah memberikan dukungannya terhadap wadah ini, tidak bisa ikut serta, dengan alasan bahwa dia juga mengukuti acara HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), yang juga dulakukan dengan fasilitas Webinar.

“Mohon maaf saya tidak bisa ikut serta, dikarenakan di hari yang sama juga mengukuti acara yang sama,” ujarnya di Group WA “KMPS Visioner”, seraya mengirimkan banner acara yang dimaksud. Dalam banner acara itu, terlihat Dr. Benny Pasaribu sebagai pembicara. tim

Response (1)

Tinggalkan Balasan