Kaburnya Tahanan, Kakanwil: Pencarian Sudah Koordinasi dengan Polda

oleh -434 views
oleh
JAKARTA, HR – Momen lebaran dimanfaatkan Rizal alias Anwar bin Kim An (26), napi kasus pemerkosa dan pembunuhan siswi MTs di Jasinga, Bogor, kabur dari Rutan Salemba. Dengan bantuan istrinya Ade Irma Suryani (25), dia menyamar menjadi wanita.
Pria predator seks yang divonis seumur hidup ini untuk kedua kalinya dikunjungi istri dan dua anaknya saat lebaran pada Kamis 7 Juli 2016. Saat kejadian itu, Rutan Salemba sedang mencapai puncak pengunjung dan terdaftar ada sekitar 3.800 orang keluarga tahanan yang berkunjung ke rutan. 
Hiruk pikuknya suasana lebaran ini dijadikan peluang bagi Anwar untuk melarikan diri. Ia kemudian menyamar menjadi wanita dan mengenakan jilbab pemberian istrinya.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkumham) DKI Jakarta Endang Marzuki bersama Kadiv Lapas didampingi Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Salemba Satrio Waluyo mengatakan bahwa kaburnya tahanan Anwar alias Rizal (7/7/16), sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan pencarian.
Endang Marzuki (tengah)

“Kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian baik kepolisian sector maupun kepolisian Metrojaya. Untuk target penemuan kita serahkan ke kepolisian,” ucap Endang kepada wartawan Selasa, pagi (12/7/17) di Rutan Salemba.

Jumpa pers itu sedianya akan dilakukan langsung Menteri Hukum Dan HAM Yasonta tetapi karena suatu hal berhalangan akhirnya diwakilkan ke Kakanwil DKI Jakarta.
Endang mengakui ada kelemahan petugas dalam melakukan pengawasan, tetapi itu adalah akibat kekurangan SDM (Sumber Daya Manusia) yang tidak sebanding dengan jumlah tahanan yang harus diawasi.
“Dalam tenda yang dipasang dilapangan ada seribu orang sementara petugas yang mengawasi hanya ada 10 orang. Tenda itu dipasang khusus saat hari lebaran saja,” ungkapnya. Tetapi, dia menampik adanya indikasi persekongkolan dengan petugas.
“Sejauh ini, kita belum menemukan adanya indikasi keterlibatan petugas. Ini murni kecerdikan Rizal alias Anwar bin Kim An (26), mengelabui petugas dengan menggunakan hijab sehingga tidak terdeteksi saat itu. Dan perbuatan ini jelas sudah direncanakan secara matang yang dibantu oleh istrinya,” ungkap Kakanwil.
Dari hasil investigasi tambah Endang, bahwa sehari sebelumnya, istrinya (Ade Irma Suryani) sudah datang membesuk Anwar, disitulah Anwar memerintahkan istrinya datang lagi dengan pelengkapan penyamarannya.
Untuk memuluskan rencananya itu, dua anaknya juga dilibatkan sehingga membuat perhatian petugas lengah, sebab saat dia keluar bersama istrinya juga sambil menggendong salah satu anaknya, dengan menggunakan kaca mata. Karena kebijakan yang ada saat itu wanita tidak diberikan tanda atau sidik jari sebagaimana halnya seperti pria ketika melakukan besukan, jelas Endang.
Sementara Kepala Rutan Salemba, Satriyo Waluyo, mengatakan, pihaknya sudah mencoba berkomunikasi dengan Anwar sejak hari pertama pelariannya pada Kamis (7/7/2016).
Saat itu pihaknya lekas meringkus istri Anwar, Ade Irma Suryani (25) di kontrakannya di Bendhil, Jakarta Pusat. Ketika itu istrinya masih bisa berkomunikasi dengan Anwar.
Waktu itu, kata Satriyo, pihaknya mendesak Anwar lewat istrinya. Satriyo meminta sang istri bicara ke Anwar bahwa dirinya akan ditahan polisi apabila tak menyerahkan diri.
Tapi bukannya berpikir untuk kembali, Anwar justru mematikan ponselnya. Setelah itu ponsel Anwar pun tak bisa dihubungi kembali.
Bahkan kini istri Anwar sudah ditetapkan sebagai tersangka di Polsek Cempaka Putih dan ditahan.
Satriyo mengatakan, berdasarkan pelacakan akhir diketahui Anwar kabur ke arah Garut, Jawa Barat.
“Ini masih terus diburu dia,” kata Satriyo.
Diduga Anwar bergabung dengan jaringan kelompok begal yang banyak bersembunyi di daerah Garut, Jawa Barat. tom

Tinggalkan Balasan