KUALATUNGKAL, HR – Kalangan pengusaha gudang penampungan ikan di pelabuhan Kuatik meminta kepada pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) agar segera merehab jalan jerambah beton yang sudah rusak parah. Jalan itu merupakan jalur vital bagi kalangan pengusaha penampungan ikan untuk mengeluarkan hasil tangkap nelayan guna dipasarkan ke dalam dan luar daerah.
Kerusakan jalan itu berimbas kepada aktifitas kegiatan pelaku bisnis di pelabuhan Kuatik. Setiap sore hari nelayan yang melaut sandar dan menjual hasil tangkapannya ke gudang ikan di kawasan itu. Dan para buruh bongkar muat mendapat kerjaan, namun saat ini bongkar muat barang lumpuh total. Mereka mengeluhkan sarana jalan yang tidak dapat lagi dilewati gerobak barang.
Pada hakekatnya di kawasan ini banyak peredaran rupiah serta transaksi bisnis yang menghidupkan perekonomian masyarakat. Selain itu, kalangan pedagang ikan eceran juga berharap rejeki dari gudang penampung. Hasan pengusaha gudang ikan di pelabuhan Kuatik mengatakan usaha yang dijalankannya sudah belasan tahun.
Menurut dia, sejak pelabuhan pasar Kuatik dibangun pada 2002 lalu baru tahun 2014 direhab dan itupun hanya sepanjang 50 meter. Sementara akses vital jalan gerobak barang guna mengangkut viber ikan sudah rusak dan berlobang hingga tidak dapat dilewati lagi.
“Ada sekitar 100 meter lagi yang rusak parah.Kami berharap kepada pemerintah agar dapat melanjutkan pekerjaan rehap jalan jerambah beton agar kegiatan bisnis masyarakat tidak terganggu,” katanya.
Terkait kerusakan jalan jerambah beton, Kepala Bidang Prasarana dan Pemukiman Ir. Ria Sukrianto mengatakan sedianya pada tahun ini (APBD) sudah masuk namun dikarenakan devisit anggaran sebagaimana surat edaran Bupati maka pembangunan jalan tersebut ditunda dulu.
Namun kita tetap akan cari jalan keluarnya, apakah nanti dilaksanakan di APBD-P atau dilaksanakan melalui dana swakelola, jelas Ir.Ria Sukrianto.
Ironisnya, tidak jauh dari Pelabuhan Kuatik terlihat kegiatan lanjutan pembangunan Water Front City (WFC) yang sedang dikerjakan. Kegiatan ini menelan angggaran (APBD Murni) hingga Rp70 miliar. Lagi kegiatan tersebut dapat berjalan mulus tanpa pengaruh alasan devisit anggaran. Dan jika dilihat dari aspek prioritas dan asas kebutuhan/manfaat bagi masyarakat, jalan jerambah beton pasar Kuatik tentunya lebih diperlukan. ■ 766-hi