Geopark Berpotensi Jadi Ujung Tombak Wisata Natuna

oleh -1.5K views
oleh
Pertemuan Wabup Natuna dengan Badan Geologi Kementerian ESDM.

NATUNA, HR – Taman alam (geopark) adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi di mana masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya.

Diperkenalkan pertama kali oleh UNESCO pada tahun 2000-an, geopark tidak hanya menjaga kelestarian alam, namun juga meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Pengembangan ekonomi lokal melalui kegiatan pariwisata berbasis alam (geologi) atau geowisata merupakan salah satu pilihannya.

Kabupaten Natuna sebagai daerah terdepan dan strategis bagi NKRI, memang sudah sejak lama dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya.

Namun tidak kalah dari SDA-nya, potensi wisata di daerah berjuluk laut sakti rantau bertuah ini, juga sangat luar biasa. Keindahan alam yang masih sangat natural, dan belum sepenuhnya terjamah, menjadikan Natuna sangat cocok untuk dikembangkan sebagai kawasan geopark.

Realitas tersebutpun dibenarkan oleh Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti. Menurutnya, karakter destinasi wisata di Natuna lebih bersifat geowisata dengan kondisi alam yang masih sangat alami dan memiliki daya tarik tersendiri.

Namun, untuk menciptakan sektor pariwisata yang produktif, sangat dibutuhkan campur tangan pemerintah pusat terutama mengingat keterbatasan anggaran dan kemampuan sumberdaya manusia.

Hal tersebut diterangkan Ngesti saat menerima kunjungan dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (Kemen ESDM), di ruang kerjanya, Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Natuna, Jumat (25/5) pagi.

Lanjut Ngesti, program kerja Badan Geologi Kemen ESDM yang berencana untuk melakukan penelitian dan pengembangan geopark merupakan salah satu peluang bagi Kabupaten Natuna untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata daerah.

“Untuk itu, pemerintah daerah akan sangat mendukung hal tersebut dengan harapan kajian dan pertimbangan yang akan disampaikan kepada pihak Kemen ESDM dapat berdampak positif bagi pembangunan daerah kedepan,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Penyelidik Bumi Utama Pusat Air, Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Kemen ESDM, Oki Oktariadi, menerangkan, bahwa pihaknya berencana melakukan riset, penelitian dan nantinya akan dilaporkan bagi rencana pengembangan geopark seperti gunung, batu dan laut di wilayah Kabupaten Natuna.

Oki menjelaskan, bahwa konsep Geopark adalah mengembangkan kawasan yang didalamnya tersebar keragaman geologi, diantaranya bermakna warisan geologi yang terdapat berdekatan dengan wilayah terbangun dan dikelola dengan mengintegrasikan prinsip konservasi dan tata ruang.

Pada tahun 2018 sebagaimana yang terdaftar dalam Global Geopark Network, terdapat 8 Geopark di seluruh dunia, diantaranya 2 di Indonesia yakni, geopark Kaldera Batur dan Geopark Gunung Sewu.

Dengan dukungan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, bukan hal mustahil jika Natuna dapat menjadi salah satu geopark internasional, yang dapat mendatangkan banyak turis mancanegara.

Jika hal tersebut terwujud, geopark ini dapat menjadi ujung tombak andalan pada sektor pariwisata natuna, yang saat ini masih kembang kempis, karena persoalan anggaran. fian

Tinggalkan Balasan