KLATEN, HR – Teror menghantui warga Bandungan Kecamatan Jatinom, Klaten, dua rumah dilempari batu orang tidak dikenal, Rabu (20/5).
Meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun situasi di Desa Bandungan mencekam dan membuat warga resah.
Sampai detik ini, motif teror yang meresahkan warga tersebut masih diselidiki pihak kepolisian Polres Klaten. Berdasarkan Pantauan dilapangan, aksi teror yang dilakukan orang misterius tersebut dilakukan dengan cara melempari batu ke rumah milik Damar Sutopo (52) warga RT 001/RW 001 sekitar pukul 01.00 WIB.
Akibat kejadian itu, sebanyak empat kaca jendela bagian depan rumah rusak parah, saat itu didalam rumah ada empat orang termasuk dirinya. “Saat ada pelemparan batu semua yang ada didalam rumah sedang terlelap tidur, jadi sama sekali tidak tahu –menahu siapa pelaku pelemparan itu,” terang Damar kepada wartawan.
Selang kurang lebih setengah jam, menyusul rumah ketua RT 01/RW 006 Sardi Rosidin juga mengalami hal yang sama, rumahnya dilempari dibagian kaca jendela dan nyaris semua kacanya pecah. Saat itu keluarga yang didalam Nining Rahayu, Vina, Sunarti dan Sardi.
Di area bekas pelemparan di temukan bongkahan batu bata, dan menurutnya fokus lemparan sengaaja diarahkan kerumahnya. Setelah kejadian yang menimpa dua rumah tersebut, warga bergegas berpatroli keliling desa dan sayangnya mereka kehilangan jejak pelaku misterius itu.
“Sebenarnya ada warga yang sempat mengejar pelaku misterius itu namun pengejarannya tak membuahkan hasil apa-apa,” tegas Prasetyo anggota Koalisi Rakyat Bandungan (Karaban).
Menurut Prasetyo, pihaknya menduga aksi teror tersebut tidak lepas dari latar belakang Damar yang menjadi pelapor dugaan penyimpangan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di desa Bandungan.
Ia berharap Polres Klaten untuk mengusut tuntas kasus yang menimpa masyarakat Bandungan, sehingga warganya bisa hidup tenang. “Kejadian yang mencurigakan saya alami sekitar sepuluh hari yanh lalu, ada orang yang tidak dikenal yang berniat mencelakai sapi saya. Orang tersebut naik motor dan berhenti mau menaruh racun di kandang sapi, lantas saya keluar rumah mereka langsung pergi. Dan kejadian sapi mati diracuni sudah dialami pak Sekretaris Desa (Suwindi),” paparnya.
Sementara itu, Wakapolres Klaten Kompol Hendri Yulianto, mewakili Kapolres Klaten Langgeng Purnomo mengatakan, pihaknya telah memerintahkan jajaranya untuk terus memantau kondisi desa bandungan. Selain itu, pihaknya juga memerintahkan anggotanya untuk menelusuri dan mengusut tuntas aksi teror tersebut. ■ ani sumadi